Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seribuan Sapi di Palembang Idap PMK, Peternak Merugi

Seribuan Sapi di Palembang Idap PMK, Peternak Merugi Upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku pada sapi di Depok. ©2022 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sebanyak 1.000 ekor sapi di Palembang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK). Kondisi ini meresahkan peternak karena penularan sangat cepat.

Ketua Koperasi Usaha Lestari Ternak Palembang Yani menyebutkan, banyaknya sapi yang terpapar PMK baru terjadi saat memasuki bulan ini. Sementara pada Mei 2022 masih tercatat puluhan ekor saja.

"Sekarang sudah seribuan ekor yang kena PMK, penularannya begitu cepat. Yang kena kebanyakan sapi jenis Bali dan limosin," ungkap Yani, Kamis (9/6).

Penyebaran sapi yang mengidap PMK hampir merata di Palembang, semisal di Sukawinatan, Soak Batu, Ponorogo, Talang Jambi, dan Talang Jering. Agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar, sebagian besar sapi yang terkena PMK dipotong dan dijual.

"Kalau tidak dipotong penyakitnya bisa meluas dan sapi bisa mati," ujarnya.

Meski demikian, para petani berupaya menyembuhkan dengan obat-obatan dan ramuan herbal. Pembersihan kandang juga lebih intens dilakukan untuk meminimalisir sapi yang sehat tidak turut terpapar.

"Tetapi masih tetap tertular juga, kami sudah bingung bagaimana mengatasinya," kata dia.

Para peternak berharap pemerintah setempat dapat menanggulangi sebaran PMK karena membahayakan usaha mereka. Momentum Idul Adha menjadi tumpuan peternak untuk menjual hewan ternaknya lebih banyak dari biasanya.

"Kalau sapi sakit tidak bisa dijual untuk kurban, jelas itu membuat kami rugi," terangnya.Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Sumsel Jafrizal mengakui penularan PMK pada sapi sangat cepat. Jika seekor sapi terpapar, dalam waktu satu sampai dua hari akan menularkan ke sapi lainnya.

Meski demikian, tingkat kematian sapi yang idap PMK terbilang rendah jika segera ditangani. Sapi yang terpapar juga bisa sembuh, namun sapi yang sembuh dapat menulari ke sapi lain dalam kurun waktu yang lama.

"Memang tingkat penularannya bisa 90 persen sampai 100 persen, tingkat kematian rendah bila ditangani dengan baik. Bisa sembuh juga, tapi perlu diingat bahwa 50 persen yang sembuh masih bisa menulari ke sapi yang lain sampai waktu dua tahun," jelasnya.

Untuk mengatasinya, kata dia, Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan agar sapi yang terpapar PMK harus dimusnahkan atau dipotong. Kabar baiknya, mengonsumsi sapi yang mengidap penyakit ini tidak menyebabkan penularan ke manusia.

"Kami berupaya mengobati dengan dikasih obat-obatan dan vitamin, mudah-mudahan banyak sapi yang sembuh dan dapat dipotong saya hari raya kurban nanti," pungkasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi

Meski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Tiga Anakan Sapi Pedet Mati Terpanggang
TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Tiga Anakan Sapi Pedet Mati Terpanggang

Api menjalar dan membakar tiga kandang ternak dan satu gudang yang ada di sekitar TPA Jatibarang.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sisa-Sisa Kebakaran di Pasar Kambing Tanah Abang, 130 Kios Hangus Rata dengan Tanah
FOTO: Sisa-Sisa Kebakaran di Pasar Kambing Tanah Abang, 130 Kios Hangus Rata dengan Tanah

Kebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik itu telah memicu kobaran api yang dahsyat.

Baca Selengkapnya
Jaga Kamtibmas Selama Pilkada, Polres Rohul Tangkap Sindikat Pencuri Sapi yang Meresahkan Warga
Jaga Kamtibmas Selama Pilkada, Polres Rohul Tangkap Sindikat Pencuri Sapi yang Meresahkan Warga

Kapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya