Setujui anggaran Rp 73,08 T, DPRD beri 13 catatan untuk Pemprov DKI
Merdeka.com - DPRD DKI Jakarta telah menyepakati RAPBD DKI Jakarta sebesar Rp 73,08 triliun. Walaupun telah disetujui, mereka memberikan 13 catatan untuk segera ditanggapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, ini menyangkut program-program unggulan pemerintah daerah.
Wakil Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, ada 13 catatan yang diberikan pihaknya kepada Pemprov DKI Jakarta. Di antaranya, penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang dinilai masih banyak ditemukan masalah.
Kemudian peningkatan fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi moderen dan melanjutkan rencana pembangunan stadio olahraga Taman BMW yang hingga kini masih belum usai sengketa hukumnya.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Apa imbauan DPR kepada masyarakat? 'Untuk seluruh sivitas akademika dan seluruh masyarakat, jangan takut untuk melapor dan memviralkan kalau mengalami intimidasi dari oknum aparat.
-
Bagaimana DPR mendorong kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? 'Namun, saya merasa hal ini justru bukan menjadi penghalang karena penggunaan Dana Desa juga bergantung kreativitas dari kepala desa dalam merumuskan program yang efisien dan tepat sasaran. Bahkan tadi, jika kinerjanya bagus, justru kita mendapatkan alokasi dana tambahan,' ungkap Puteri.
-
Bagaimana cara mencegah DBD menurut Pemprov DKI? Lebih lanjut, orang tua juga diharapkan menjaga anak-anak saat beraktivitas di liar ruang. Anak-anak diminta untuk memakai pakaian yang menutupi tubuh, seperti celana dan baju lengan panjang.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk menambah RTH? Pemprov DKI kini tengah mencanangkan program “Penataan Kawasan Unggulan“ untuk menambah opsi peningkatan jumlah dan luas RTH di Jakarta.
-
Apa yang diminta DPR untuk KPK dan Polri? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi 'Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,' tambah Sahroni.
"Pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk sekolah swasta sebagai pengganti Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dipandang belum mengakomodir kepentingan kelembagaan sekolah," ujar Taufik dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (27/1).
Dia melanjutkan, pelaksanaan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan, pemakaman dan ruang terbuka hijau. Catatan lainnya, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan pengembangan sistem transportasi terpadu.
"Pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi di wilayah Kepulauan Seribu, optimalisasi perluasan dan penambahan jaringan jalan dan missing link, prioritas penambahan armada angkutan Transjakarta dan penataan trayek serta peremajaan angkutan umum," tambah politisi Partai Gerindra ini.
Taufik mengungkapkan, penataan kampung dan kampung kumuh yang disertai dengan peningkatan kualitas lingkungan melalui penataan prasarana umum yang ada di lingkungannya. Catatan selanjutnya, persoalan sampah di Jakarta yang sampai saat ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
"Walaupun anggaran pengelolaan sampah setiap tahun mengalami peningkatan," katanya.
Dia melanjutkan, catatan berikutnya, upaya peningkatan pengawasan pemanfaatan rumah susun dengan pembuatan kartu penghuni rusun multifungsi dan peningkatan pengamanan terhadap aset rusun dengan pemasangan CCTV, pemberian anggaran kesejahteraan pengurus RT/RW dan penanggulangan bencana bagi Camat dan Lurah. Kemudian yang terakhir, DPRD DKI Jakarta akan menyoroti pembangunan light rail transid (LRT).
"DPRD memandang program itu terlalu terburu-buru karena belum ada penjelasan tentang skema operasional dan subsidi tarif proyek LRT kepada DPRD," tutup Taufik.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaRencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengetuk palu pengesahan RUU Kesehatan setelah mendengarkan pendapat dua fraksi yang menolak yaitu Demokrat dan PKS.
Baca SelengkapnyaRapat dilakukan bersama Ketua dan jajaran DPRD Kota Tangerang, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang,
Baca SelengkapnyaTerdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaSebelum besaran APBD Perubahan (APBD-P) disepakati, lima komisi di DPRD DKI Jakarta telah melakukan pembahasan selama empat hari, sejak 9-12 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya