Siswi SMP di Karawang diperkosa sopir di dalam angkot
Merdeka.com - Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Rawamerta, Karawang, Jawa Barat, CNW (15) menjadi korban pemerkosaan sopir angkot.
Kasus tersebut terbongkar setelah korban dan keluarga melaporkan peristiwa itu ke unit PPA Polres Karawang. Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma.
"Awalnya kami mendapat laporan, kemudian berdasarkan keterangan korban kami telah menangkap pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono. Kamis (3/2).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Doni menjelaskan, pemerkosaan itu terjadi ketika korban pulang sekolah. Saat itu CNW menunggu angkot kemudian tersangka mengajak naik angkotnya. Namun tanpa diduga pelaku malah menuju tempat sepi. Di tempat itulah tersangka memperkosa korban.
"Selain mengamankan pelaku yang merupakan sopir angkutan kota, kami juga mengamankan barang bukti berupa pakaian korban serta satu unit angkutan kota dengan Nomor Polisi T 1951 EB," lanjut Doni.
Pelaku yang diketahui bernama Carsa Hidayat alias Caca merupakan warga Kampung Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, Karawang.
Atas perbuatannya, tersangka terancam hukuman 4 hingga 15 tahun penjara berdasarkan Undang undang perlindungan anak No 35 Tahu 2014 Pasal 81 ayat 2 tentang Perlindungan anak.
"Tersangka kini masih menjalani penyidikan," ujar Doni.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat meminta tolong dan menunjukan arah mobil diduga pelaku cabul.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca Selengkapnya