Sniper polisi dan TNI ikut dikerahkan buru Harimau Bonita di Indragiri Hilir
Merdeka.com - Harimau Sumatera yang menewaskan dua warga Desa Tanjung Simpang Kanan Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir belum ditangkap hingga saat ini. Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau kewalahan hingga meminta bantuan sniper dari TNI-Polri setempat untuk mengantisipasi serangan harimau bernama Bonita itu.
Dari hasil rapat bersama antara BBKSDA, Pemkab Inhil, dan TNI Polri serta tokoh masyarakat setempat, mereka membentuk tim gabungan dan membagi tugas dengan mendirikan 2 posko penangkapan harimau itu.
"Dari kepolisian ada empat personel yang disebar masing-masing dua orang untuk setiap posko. Karena ada dua posko yang dibentuk sesuai hasil rapat," ujar Kapolsek Pelangiran Iptu Muhammad Rafi, Kamis (15/3).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
Dalam upaya penangkapan dan antisipasi serangan hewan buas dilindungi itu, polisi dan TNI dilengkapi senjata laras panjang. Itu digunakan untuk berjaga-jaga jika harimau melakukan serangan terhadap tim. Penembak jitu polisi dan TNI juga ikut bergabung dengan tim.
"(Sniper) dari rekan TNI ada sekitar empat personel juga. Selain itu ada bantuan personel lainnya dari Polres Inhil sebanyak dua orang," ucap Rafi.
Petugas TNI-Polri bersenjata tersebut merupakan permintaan dari pihak BBKSDA Provinsi Riau untuk kondisi darurat, jika Bonita melakukan penyerangan terhadap petugas, dengan catatan jika kondisinya terpaksa.
Sejak Januari hingga Maret 2018, sudah 2 orang warga diterkam Harimau di Kecamatan Plangiran Kabupaten Indragiri Hili Provinsi Riau. Untuk itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau langsung ke lokasi guna melakukan penangkapan. Mereka menambah personel dibantu kepolisian dan TNI setempat.
Dua korban itu adalah Jumiati dan Yusri. Keduanya meninggal dunia akibat terkaman taring dan cakar hewan karnivora tersebut. Namun, daging kedua korban tidak dimakan, hanya terdapat luka cakaran dan gigitan taring tapi mematikan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaUlar itu muncul saat musim pancaroba. Ular itu sudah ditangkap petugas pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaKapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat juga berjalan di atas dua papan yang menghubungkan jalan perumahan warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaKeduanya telah dievakuasi dengan helikopter ke Timika
Baca Selengkapnya