Soal vaksin palsu, Pemkot Bekasi persilakan warga tuntut rumah sakit
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah membeberkan 14 rumah sakit yang mengedarkan vaksin palsu. Sebagian besar rumah sakit tersebut berlokasi di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tety Manurung mempersilakan masyarakat melakukan gugatan secara hukum kepada manajemen rumah sakit terkait jika merasa dirugikan.
"Sah saja jika ada orang tua yang menuntut rumah sakit dan suruh direkturnya keluar menemui pasien, jangan ngumpet," kata Tety di Bekasi, Jumat (15/7), dikutip dari Antara.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
Di mengatakan, pihaknya sudah mendengar dan melihat langsung banyak rumah sakit memesan vaksin dan obat hanya melalui fasilitas email dari distributor.
"Ada rumah sakit yang langsung memesan vaksin melalui layanan email. Apakah rumah sakit itu sudah lihat konten vaksinnya palsu atau tidak, itu kan yang tahu hanya rumah sakit," katanya.
Menurut Tety, pembelian vaksin melalui email telah menyalahi standar operasional prosedur (SOP) pelayanan kesehatan.
"SOP yang kita buat terkait distribusi obat dan vaksin tidak mengatur tentang pembelian vaksin via email," katanya.
Dia menjelaskan, SOP distribusi obat dan vaksin yang selama ini diatur baru pada tataran vaksin produksi pemerintah yakni PT Bio Farma untuk keperluan vaksin dasar.
"Vaksin yang bisa dijamin adalah vaksin imunisasi dasar yang didroping dari provinsi untuk kebutuhan pencegahan penyakit Polio, BCG dan Hepatitis pada bayi dan anak. Di luar vaksin dasar, rumah sakit swasta memiliki wewenang pesan langsung di luar SOP," katanya.
Sementara, sejumlah vaksin palsu yang beredar di pasaran diyakini Tety merupakan produk impor di antaranya jenis anti tetanus serum (ats), anti difteri serum (ads) dan anti bisa ular (abu), serta Purified Protein derivative (PPD).
Tety menambahkan, jika penggunaan vaksin palsu sangat berbahaya bagi penggunanya secara efek jangka panjang.
"Efek vaksin tidak bisa dideteksi seperti orang keracunan, ada campuran zat dalam vaksin palsu yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan, tidak ada efek yang kasat mata," katanya.
Tety menyarankan para orang tua yang merasa anaknya menggunakan vaksin palsu untuk mengulang proses vaksinasinya.
"Kalau ada yang curiga kena vaksin palsu di tiga rumah sakit tersebut, segara lakukan vaksin ulang. Namun perlu dipertimbangkan pula rentang umur yang masih diperhitungkan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaSetelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK menduga oknum dokter atau mantan dokter di rumah sakit dan manajemen ikut bermain dalam praktik korupsi ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaPihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat dapat menelpon BPJS Kesehatan Care Center 165.
Baca SelengkapnyaMengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaPara calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.
Baca Selengkapnya