Soekarwo sebut jadi gubernur harus punya sifat generalis
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mentahkan survei Lembaga The Initiative Institute. Pada diskusi Rabu lalu (1/3), lembaga di bidang konsultan kebijakan dan politik itu membagi empat kriteria calon pemimpin yang layak: integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver.
Namun kata Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu, pemimpin harus generalis. "Gak bisa. Menurut saya, sosok pemimpin itu harus generalis. Jadi tidak bisa empat itu (integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver)," tegas gubernur akrab disapa Pakde Karwo ini, Sabtu (4/3).
Seorang calon pemimpin, lanjut dia, ketika menjadi kepala dinas dia spesialis. Pun begitu ketika menjadi gubernur harus generalis. Seorang pemimpin, kata Soekarwo, harus paham persoalan. Bahkan, mampu menjawab, sebelum pertanyaan diajukan.
-
Apa saja kriteria pemimpin yang baik? Selain itu, Anda juga harus tahu beberapa kriteria pemimpin yang baik.
-
Apa tugas utama Raden Ario Soerjo sebagai Gubernur? Ketika Raden Mas Soerjo mulai menjalankan tugas sebagai seorang Gubernur, ia lantas memiliki pekerjaan yang cukup berat yakni menggelorakan semangat juang dan menanamkan jiwa nasionalis untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa karakteristik penting pemimpin? 'Milikilah keinginan untuk membuat keputusan. Itu adalah kualitas terpenting dari seorang pemimpin yang baik.' - Tung Desem Waringin
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Kenapa Soetardjo jadi Gubernur Jawa Barat? Setelah Indonesia merdeka, mulai dibentuklah suatu pelaksanaan pembagian daerah yang pada saat itu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan pembagian daerah menjadi 8 provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terbentuk atas perundingan PPKI mengenai pemerintahan daerah di Indonesia. Masih bersifat sementara, gubernur Jawa Barat diampu oleh Dr. Soetardjo Kertohadikusumo.
-
Dimana Soetardjo menjabat Gubernur Jawa Barat? Ia lahir di sebuah desa bernama Kunduran, yang berada di Blora, Jawa Tengah. Lahir pada 22 Oktober 1892, Soetardjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang bertempat tinggal di Gedung Sate.
"Empat prioritas ini, endak. Dia (calon pemimpin) generalis. Dia ketemu orang nangis karena kekurangan beras, dia ketemu orang yang mempresentasikan teknokrasi di ITS sana, dia juga ketemu orang yang kemudian melo sekali karena pacarnya dibawa lari orang, macam-macam."
"Dia generalis, begitu jadi kepala dinas, dia spesialis. Dia jadi gubernur, dia generalis. Sebelum (pertanyaan) Anda belum keluar, harus tahu. Begitu kira-kira," paparnya memberi contoh.
Soekarwo juga menegaskan, di Pilgub Jawa Timur 2018 nanti tak ada yang namanya rivalitas. Meski muncul banyak dugaan, majunya Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang mewakili KarSa dan Khofifah Indar Parawansa (jika benar kembali maju di Pilgub Jatim), akan kembali menyuguhkan persaingan ketat.
"Seperti saya katakan sejak awal, gubernur itu generalis. Ndak ada kemudian partai membuat, partai ini kan sebenarnya sama, tinggal ke mana condongnya. Tetapi sama. Politik aliran seperti zaman dulu sudah ndak ada. Menjadi ekstrem (rivalitas) seperti itu ndak ada," tandasnya.
Seperti diketahui, Rabu lalu, CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi membagi empat kriteria pemimpin layak di Jawa Timur, yaitu integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver.
Dari 382 pemberitaan sejak enam bulan terakhir, dari pantauan The Inititiative Inatitute, media massa kerap memunculkan nama empat tokoh yang diprediksi bakal meramaikan Pilgub Jawa Timur. Mereka adalah Wagub Saifullah Yusuf, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Empat tokoh ini dinilai memiliki integritas. Di kategori solidarity maker, nama Risma dan Anas tidak masuk. Sedang di kategori political capital, hanya nama Anas yang 'ditendang'. Sementara di bagian problem solver, nama Gus Ipul yang dinilai lemah.
Meski begitu, popularitas Gus Ipul yang paling tertinggi dari ketiga pesaingnya, yaitu 33 persen. Di urutan dua nama Risma tercatat 32 persen, disusul Khofifah 15 persen dan Anas 11 persen. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam paparannya, Ganjar menjelaskan terkait enam pilar menuju Indonesia Emas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menggunakan analogi ‘lari’ untuk menjelaskan kepemimpinan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaAda tiga hal yang akan dilakukan Ganjar untuk memberikan keamanan pada pemodal.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pemimpin bukan malaikat.
Baca SelengkapnyaDemi mampu membawa bangsa melampaui dinamika internasional agar kepentingan nasional tetap tercapai.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca SelengkapnyaGanjar membawa tiga spirit untuk mengembangkan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaGanjar menyampaikan, program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berjalan juga harus terus dilanjutkan dan dituntaskan.
Baca SelengkapnyaHal itu ia sampaikan dalam acara syukuran ulang tahun ke-64 Pepabri, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca Selengkapnya