Strategi jitu Letkol Slamet Riyadi hancurkan konvoi musuh di Solo
Merdeka.com - Berbagai perjanjian telah disepakati Indonesia dan Belanda demi menyudahi pertumpahan darah, namun berkali-kali negeri Londo tersebut melanggarnya. Berbagai perjanjian yang mengukuhkan kekuasaan mereka atas Indonesia dibatalkan dan dijawab dengan operasi militer.
Penyerbuan awal dalam Operation Kraai (Operasi Gagak) telah berhasil menundukkan pertahanan TNI di Landasan Udara Maguwo. Dalam tempo singkat, Belanda telah menguasai Yogyakarta dan memenjarakan Soekarno-Hatta, anggota kabinet dan pejabat-pejabat lainnya.
Saat berlangsungnya serbuan tersebut, Tentara Nasional Indonesia tak siap menghadapinya. Selain pasukan yang tercerai berai usai meredam pemberontakan PKI di Madiun, para tentara masih berupaya mengonsolidasikan kekuatannya. Meski begitu, para pejuang telah menduga serangan itu bakal terjadi.
-
Bagaimana cara Belanda menghalau Inggris di Jawa? Daendels mendapat tugas untuk mengamankan aset di Indonesia, dari kemungkinan serangan musuh.
-
Siapa yang mengelabui Belanda? 'Dulu waktu ada Belanda, kata orang tua bilang ke Belanda kalau di Baduy hanya ada 40 orang, jadi disembunyikan,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Belanda? Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut. Mirisnya, rakyat yang ingin menggarap tanah harus memberikan konsesi kepada pemilik Afdeling.
-
Bagaimana cara Belanda mengendalikan Jawa? Selain membalas dendam atas kematian salah satu perwira VOC, pihak kolonial ingin mengontrol kekuasaan dan perpolitikan di tahan Jawa yang sebelumnya berada di tangan trah Suropati.
-
Bagaimana Baduy mengelabui Belanda? 'Dulu waktu ada Belanda, kata orang tua bilang ke Belanda kalau di Baduy hanya ada 40 orang, jadi disembunyikan,' katanya.
-
Bagaimana Belanda akhirnya menangkap Radin Intan II? Radin Intan II diajak bertemu dengan Radin Ngerapat di suatu tempat, pihak Belanda sudah mengepungnya dan bersiap untuk menyerang. Pada akhirnya, Radin Intan II diserang oleh Radin Ngerapat dan beberapa orang lainnya.
Komandan Brigade V di bawah kepemimpinan Letnan Kolonel Slamet Riyadi telah mendengar operasi kilat yang digelar Belanda. Dia langsung mempersiapkan kekuatan dengan menarik sejumlah pasukan yang tercerai berai. Dalam waktu sekejap, dia berhasil mengumpulkan anak buahnya.
Setelah memerintahkan bumi hangus, Slamet telah memperkirakan Belanda bakal menyerbu melalui Kertasura, Solo. Dia segera memerintahkan anak buahnya untuk mempertahankan wilayah tersebut dari serbuan Belanda. Ia menunjuk Sandy Moerdani (kakak Benny Moerdani) sebagai pemegang komando.
Tak hanya itu, anak buahnya telah membuat pelbagai rintangan serta menghancurkan sejumlah jembatan demi menghambat Belanda. Taktik ini ternyata berhasil, tanpa harus bertempur secara frontal, Brigade V KNIL di bawah komando Kolonel van Ohl terhambat dua hari dari rencana semula merebut Kota Solo.
Rupanya, Slamet merancang taktik lain, dia sengaja menyerahkan Solo ke tangan Belanda. Dengan cara ini, dia meyakini Belanda bakal lengah sehingga mudah diserang oleh para pejuang. Aksi gerilya dimulai.
Selama bergerilya, Slamet dua kali berhasil memukul mundur pelbagai serangan Belanda untuk menyergap dirinya. Kejadian pertama berlangsung di Karangnongko, Klaten dan berlanjut ke Eromoko, Wonogiri.
Dalam penyergapan pertama, Slamet sudah menyadari kedatangan Belanda yang mencium keberadaannya. Salah satu anak buahnya langsung melaporkan pergerakan tersebut dan dia langsung mempersiapkan pasukannya.
"Sandy, pimpin anak buahmu melingkar. Sergap mereka dari arah lambung kanan. Alihkan perhatian mereka. Saya akan serbu mereka dari belakang dengan anak-anak yang masih tersisa," perintah Slamet seperti dikutip dari buku 'Ign Slamet Riyadi: Dari Mengusir Kempeitai Sampai Menumpas RMS', karya Julius Pour terbitan Gramedia tahun 2008.
Perintah itu dilaksanakan dengan baik. Tentara Belanda terkonsentrasi dari arah tembakan yang dilancarkan anak buah Sandy, mereka tak menyadari bahaya tengah mengintai dari belakang. Alhasil, Slamet berhasil meluluhlantakkan musuh dan memaksa mereka mundur dari medan pertempuran.
Meski gagal dalam penyergapan pertama, Belanda tak menyerah demi mendapatkan kepala Slamet. Intel mereka berhasil mendapatkan pergerakan Slamet di Eromoko. Lagi-lagi, pergerakan ini sudah tercium Slamet.
Slamet memerintahkan Sandy bergerak cepat menyeberangi jalan dan membentuk basis pertahanan. Tidak lama, tiga truk yang membawa tentara Belanda tiba di sekitar Eromoko, mereka pun ditembaki. Belanda kesal karena arah tembakan mereka tak ada yang mengenai pejuang, apalagi tembakan berasal dari berbagai penjuru.
Merasa tak mendapatkan buruannya, mereka lantas berbalik ke markas. Di tengah perjalanan, mereka ada yang tertidur dan bercanda dengan rekannya. Kelengahan ini dimanfaatkan Slamet dengan baik.
Slamet kemudian menembaki truk terakhir dan menewaskan beberapa prajurit di dalamnya. Tembakan berlanjut ke truk kedua dan terdepan, hingga jatuh banyak korban.
Belakangan, van Ohl sangat terkejut saat berjumpa untuk pertama kalinya dengan Slamet Riyadi. Dia tak menyangka telah berhadapan dengan pemimpin yang masih sangat muda, malah anak buah yang 12 di atasnya sangat menghormati komandan mereka. Meski pernah menjadi musuh, van Ohl mengagumi keberaniannya.
Itulah aksi perwira termuda dan pemberani asal Solo tersebut. Dengan taktik gerilya miliknya, dia berhasil membuat tentara Belanda kocar kacir menghadapinya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca SelengkapnyaPenyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaHingga kini, tak ada yang tahu di mana makam Noyo Gimbal berada.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca Selengkapnya