'Suka Dengar Pasien BPJS Dijudesin, Tapi Enggak Pernah Digituin Sih'
Merdeka.com - Kebijakan pemerintah yang ingin menaikkan iuran BPJS Kesehatan ditanggapi beragam masyarakat. Ada yang setuju dan menolak. Mereka yang setuju, berharap pelayanan untuk pasien BPJS ditingkatkan.
Hanwa, pasien BPJS di Rumah Sakit Hermina Ciputat misalnya. Dia tak melihat adanya perbedaan pelayanan antara pasien umum dan BPJS. Begitu juga pada dokter dan staf rumah sakit.
"Pas kemarin itu saya lihat sudah jam istirahat makan siang, saya kira saya harus nungguin, biasa satu jam kan makan siang. Eh ternyata dokternya enggak istirahat, kalaupun makan mungkin sebentar ya 5 sampai 10 menit. Saya salut, tulus pelayanannya. Enggak tahu ya kalau yang lain gimana, tapi saya sih ngalaminnya bagus di sini," kata Hanwa saat sedang berobat di rumah sakit itu, Jumat (30/8).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan? “Upaya transformasi mutu layanan juga terus kami digaungkan. Komitmen kami adalah menghadirkan wajah baru pelayanan yang lebih mudah, cepat dan setara. Misalnya, lewat DIANI ini, kami juga menghadirkan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS). Peserta JKN maupun masyarakat umum bisa mengakses pelayanan administrasi JKN, seperti pendaftaran peserta, mengubah lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), mengubah ada kepesertaan, meminta informasi, hingga menyampaikan pengaduan,“ kata Siruaya.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Bagaimana cara BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan kesehatan? 'Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan. Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik. 'Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
-
Mengapa BPJS Kesehatan bisa tidak aktif? Kepesertaan BPJS Kesehatan bisa terhenti atau tidak aktif jika peserta telat bayar iuran sampai berbulan-bulan.
-
Apa yang BPJS Kesehatan tawarkan? BPJS Kesehatan telah menghadirkan empat jenis layanan skrining yang dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menilai karya jurnalis? Untuk menjaga netralitas dalam melakukan penilaian, nama jurnalis dan media massa pada seluruh karya lomba yang masuk telah dihilangkan, sehingga bersifat anonim.
Dia kerap mendengar kabar bahwa pelayanan BPJS dibedakan. Staf rumah sakit juga disebut tak ramah. Namun, hal itu tak dirasakan oleh Hanwa selama menjadi pasien BPJS di rumah sakit ini.
©2019 Merdeka.com/ahdania kiranaHanya dia mengeluhkan antrean panjang yang kerap dialami pasien BPJS. Berbeda dengan pasien umum. Hanya, dia memaklumi hal tersebut.
Baru Pukul 09.00 WIB, sudah terdapat 68 antrean. Pukul 11.00 WIB, antrean pasien BPJS sudah mencapai 154 orang.
"Antreannya memang panjang, nanti abis ngantre di sini, ngantre lagi pas mau masuk ruangan dokter. Tapi karena saya daftar online, jadi di dokter sudah nomor 1 antreannya. Wajar sih, memang banyak kan yang mau berobat, jadi saya antisipasi saja kalau dokter jam 12, saya datang dari jam 10," tuturnya.
Hal yang sama juga dirasakan pasien BPJS lainnya. Seorang wanita yang enggan menyebutkan namanya, merasa pelayanan dokter dan staf di rumah sakit ramah.
Dia mengaku juga sering mendengar kabar ada pelayanan yang tidak baik kepada pasien BPJS. Tapi, ia tidak merasakan itu.
"Suka dengar ada pasien BPJS dijudesin, enggak dilayanin dengan baik, tapi alhamdulillah selama ini enggak pernah digituin sih di sini, baik-baik pelayanannya," lanjutnya.
Reporter Magang: Ahdania Kirana
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bos BPJS Kesehatan, menyebut masih ada oknum rumah sakit yang mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah iuaran BPJS Kesehatan naik Rp400.000? Simak penelusurannya:
Baca SelengkapnyaPemkab Sumenep bikin program seluruh warganya bisa berobat gratis di RSUD setempat hanya dengan KTP. Kenyataannya banyak warga keluhkan pelayanan buruk.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaKPK menduga oknum dokter atau mantan dokter di rumah sakit dan manajemen ikut bermain dalam praktik korupsi ini.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaKemudian, untuk memperoleh bantuan tersebut, masyarakat perlu menghubungi kontak WhatsApp yang tertera pada postingan, yakni 0853-1856-8923.
Baca SelengkapnyaPenghentian kerja sama itu disebutkan sudah melalui kesepakatan kedua belah pihak serta mekanismenya sesuai perundangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca Selengkapnya