Sumur Bor Mengandung Gas di Penajam Kaltim Keluarkan Suara Gemuruh
Merdeka.com - Hampir sebulan ini sumur bor galian air di halaman rumah warga di RT 021 Tunan Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mengeluarkan gas. Bahkan hari ini, terdengar gemuruh di bawah permukaan tanah.
Tim gabungan BPBD PPU, Pertamina Refinery Unit V, dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur, di hari ke-24 mengecek tekanan gas, yang berubah menjadi gas mudah terbakar.
"Iya ada suara gemuruh, karena ada tekanan gas. Hari ini, tekanan gas meningkat lagi," Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU Nurlaila dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (26/12).
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kenapa warga Patemon membuat sumur resapan? Seiring kemarau datang setiap tahun, warga merasakan begitu besar kekuatan daya magis sumur resapan itu.
-
Bagaimana membuat sumur di rumah? Pilihlah lokasi yang tepat untuk membuat sumur air. Pastikan sumur tidak terlalu dekat dengan sumber polusi seperti tangki septik atau saluran pembuangan. Selain itu, perhatikan juga jarak sumur dengan bangunan lain untuk menghindari kerusakan struktural.
-
Bagaimana semburan gas terjadi? Ditambahkan Birman, semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat.Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan semburan gas terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
Nurlaila menerangkan, tekanan gas tinggi yang diketahui tim di lapangan, menyusul hasil uji tes menggunakan sejumlah peralatan. "Dilakukan pengujian, atau gas tes, dan terdengar gemuruh bawah permukaan tamah," ujar Nurlaila.
"Itu karena kandungan gas-nya over limit, dan kemudahan terbakar sangat tinggi. Hari ini, pengujian dan pengukuran lebih spesifik di kedalaman 0-25 meter dan 25-50 meter," tambahnya.
Sebelumnya, BPBD PPU telah menyurati sejumlah instansi, sebagai bentuk upaya koordinasi terkait gas berisiko tinggi itu. Tujuannya, agar tekanan gas tidak jadi semakin parah.
"Tim provinsi dari Dinas ESDM, ada datang ke lokasi, tapi di hari pertama saja. Waktu itu, diperkirakan 1-2 minggu, diperkirakan gas akan hilang. Tapi, ini hari ke-24 kita uji di pekan keempat, hasil uji menunjukkan kandungan dan tekanan gas cenderung meningkat," jelas Nurlaila.
"Kami sudah bersurat kembali ke empat instansi, termasuk di antaranya Dinas ESDM, untuk menindaklanjuti penanganan dan risiko bagi masyarakat. Tapi sejauh ini belum ada respons," demikian Nurlaila.
Diketahui, warga Tunan Petung, Ridwansyah, dan warga sekitar, dibikin kaget kemunculan aroma tak sedap, saat menggali sumur bor untuk air bersih, di kedalaman 38-62 meter, pada Sabtu (1/12) lalu, di halaman rumahnya. Lantaran khawatir, pengeboran dihentikan, dan dilaporkan ke BPBD PPU, dua hari kemudian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh! Suara misterius terdengar dari dalam tanah hingga membuat warga di Kabupaten Sumenep, Madura panik. Bagaimana ulasan selengkapnya?
Baca SelengkapnyaDi tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah
Baca SelengkapnyaLokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaFenomena ini mengundang perhatian warga karena dinilai tidak lazim.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca Selengkapnya