Sungai Lawean dan Rejoso Meluap, 340 Rumah di Pasuruan Terendam Banjir
Merdeka.com - Sungai Lawean dan Rejoso di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat (4/3) sore meluap. Akibatnya, 340 rumah yang ditempati 340 KK terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 20 hingga 50 sentimeter.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mencatat empat desa terdampak banjir yaitu Kecamatan Nguling meliputi Desa Nguling, Desa Penunggul dan Desa Mlaten. Kemudian pada Kecamatan Winongan meliputi Desa Winongan Lor.
"Banjir terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Pasuruan," jelasnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/3).
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, pemerintah daerah setempat, dan relawan bergerak ke lokasi terdampak saat banjir terjadi untuk melakukan pemantauan, pendataan dan memberikan dukungan makanan siap saji bagi warga terdampak.
Untuk meminimalisir dampak luapan susulan, BPBD Kabupaten Pasuruan, tim gabungan dan masyarakat, bahu-membahu membuat tanggul sementara dengan menggunakan 400 karung pasir yang disediakan oleh BPBD.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada Sabtu (5/3) hingga Senin (7/3) untuk wilayah Kabupaten Pasuruan dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Timur.
BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap waspada akan potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir susulan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca Selengkapnya