Tabrak motor usai jambret PNS Kodam, 2 residivis nyaris tewas diamuk
Merdeka.com - Menabrak sepeda motor dan terjatuh usai menjambret, dua pria sekawan, Galih Adian Pratama (23) dan Bambang Hermanto (30), diamuk massa. Dalam keadaan babak belur, salah satu pelaku masih sempat berusaha melarikan diri hingga akhirnya dilumpuhkan polisi dengan timah panas.
Peristiwa itu terjadi saat korban bernama Indriyani yang diketahui seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Makodam II Sriwijaya hendak menuju salah satu mall di Jalan Pom IX, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Rabu (30/12) siang.
Kedua pelaku yang berboncengan sepeda motor jenis Yamaha Vixion memepet dan menarik gelang emas korban.
-
Di mana pesepeda dijambret? Kejadian di daerah Tambun Selatan Mengutip unggahan Twitter tersebut diketahui jika peristiwa penjambretan terjadi di wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang mengajak JM mencuri motor? Peristiwa itu bermula saat pelaku berkeluh kesah dengan temannya, SA (DPO), yang kebingungan membayar sewa traktor. Bukannya meminjami uang, SA justru mengajak pelaku mencuri sepeda motor.
-
Kapan pesepeda dijambret? Kejadiannya berlangsung di siang bolong dan terjadi sangat cepat.
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
Korban yang berteriak membuat kedua pelaku panik. Motor mereka pun menabrak pengendara motor lain di depannya dan terjatuh. Saat itulah, puluhan warga kompak menggebuki kedua pelaku hingga babak belur.
Pelaku Galih yang tinggal di Jalan Mayor Zen, Kelurahan Mata Merah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, mengaku sudah beberapa kali menjambret. Semuanya berhasil mendapatkan gelang emas.
"Sasaran kami pejalan kaki yang makai gelang atau kalung emas. Semuanya sukses kami jambret," ungkap Galih di Mapolsek Ilir Barat I Palembang, Rabu (30/12).
Galih juga mengaku pernah masuk penjara dalam kasus yang sama. Lantaran keluar penjara belum mendapatkan pekerjaan tetap, dia kembali mengulangi aksi kejahatannya itu.
"Masuk penjara pernah satu kali. Bambang juga begitu," ujarnya.
Kapolsek Ilir Barat I Palembang AKP God Parlaslo Sinaga mengatakan, kedua pelaku merupakan residivis dan spesialis jambret pejalan kaki. Sasarannya adalah korban yang mengenakan perhiasan emas. Salah satu pelaku, kata dia, terpaksa ditembak di kaki kanannya setelah berhasil keluar dari amukan massa.
"Warga sebaiknya hati-hati saat bepergian, perhiasan tidak perlu dikenakan. Karena bisa mengundang penjambret beraksi," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengidentifikasi dua pelaku penembakan dan pencurian sepeda motor yang melukai FS (27) di Tangerang.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaNiat hendak melaju kencang, si pemotor justru mengalami hal tak terduga.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca Selengkapnya