Tak Kunjung Pulang, Dua Nelayan Nias Diduga Terseret Ombak
Merdeka.com - Dua nelayan di Nias Barat, Sumut, hilang saat melaut. Tim SAR setempat masih melakukan pencarian.
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua nelayan yang hilang yakni Rubertus Marunduri (45) dan Ampera Marunduri (23), warga Desa Hinako, Sirombu, Nias Barat. Mereka hilang saat mencari ikan menggunakan perahu kecil dengan mesin.
Kepala Kantor SAR Nias, Agus Wibisono, mengatakan, kedua nelayan itu diketahui pergi melaut pada Kamis (30/4) malam sekitar pukul 23.30 Wib. Biasanya mereka kembali sekitar pukul 06.00 Wib. Namun hingga pukul 08.00 Wib, mereka tidak kunjung pulang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Kapan nelayan Morono beristirahat? 'Pas bulan purnama kita istirahat. Karena bulan purnama itu terang sekali. Kalau bulan terang sekali, ikan-ikan ini nggak mau digiring,' jelas Neldin.
Warga melakukan pencarian di sekitar Pulau Hinako. Namun mereka tidak kunjung menemukannya. "Korban diduga hilang terseret ombak. Sekitar pukul 12.50 Wib, Kalaksa BPBD Kabupaten Nias Barat menyampaikan kecelakaan pelayaran ini kepada kita," kata Agus.
Operasi SAR pun dilakukan. "Kita berkoordinasi dengan BPBD dan Polairud setempat dalam pencarian ini," sebut Agus.
Namun hingga Jumat (1/5) petang upaya pencarian belum membuahkan hasil. "Operasi pencarian akan kita lanjutkan esok hari. Mohon doanya supaya cepat ditemukan," tutup Agus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnya