Takut anaknya dipenggal Abu Sayyaf, ibu Ariyanto segera temui Jokowi
Merdeka.com - Keluarga Kapten Moch Ariyanto Misnan (22), berencana mendatangi Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo. Kedatangan itu, untuk mempertanyakan langsung proses pembebasan ABK kapal TB Henry yang disandera kelompok militan Filipina.
"Rencananya akhir bulan ini, setelah anak saya (Kapten Ariyanto) gajian," kata ibunda Kapten Ariyanto, Melati Ginting (52), Selasa (26/5).
Selain akan menyambangi Istana Negara, Melati juga akan mendatangi Kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Harapannya, keluarga mendapatkan kepastian dan penjelasan secara langsung dari pemerintah proses pembebasan dan kondisi terakhir anaknya di Filipina.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa Kiky Saputri takut anaknya dicibir? Wanita asal Garut, lahir 22 Oktober 1993, tak mau anaknya kena cibiran netizen saat dikenalkan ke orang banyak.
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
"Saya ingin menyampaikan perasaan saya sebagai seorang ibu dari anak yang disandera perompak kepada presiden langsung," kata warga Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi ini.
Melati mengaku, setelah ada informasi eksekusi sandera oleh Abu Sayyaf, keluarga semakin khawatir dengan kondisi Kapten Ariyanto. Sebab, keluarga khawatir jika anaknya turut menjadi sasaran akibat permintaan tebusan tak direalisasikan.
"Setiap hari saya deg-degan, kepikiran anak terus, enggak bisa tidur," ujar ibu lima anak ini.
Sejauh ini, kata dia, pihak perusahaan Rian, sudah mengunjungi rumah Melati untuk membahas masalah ini. Pihak perusahaan pun berjanji akan berusaha membebaskan Rian dengan cara membayar uang tebusan yang diminta kelompok militan itu.
"Pihak perusahaan berjanji akan menebus anak saya, tapi saya nggak tahu itu benar atau tidak. Saya berharap itu benar, sehingga anak saya bisa dibebaskan oleh kelompok di sana," ujar Melati.
Seperti diketahui, kapal berbendera Indonesia yakni milik PT. Global Trans Energy International yaitu kapal TB Henry dibajak di perairan perbatasan antara Filipina dan Malaysia. Dari 10 anak buah kapal, 4 di antaranya masih disandera pembajak.
Empat orang masih disandera antara lain, Moch Ariyanto Misnan (kapten), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir. Para militan yang menyandera meminta uang tebusan sekitar Rp 14,5 miliar. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaJika terbukti menelantarkan keluarganya dan lebih memilih sang pelakor, akan memberikan sanksi pencopotan.
Baca SelengkapnyaViral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sejak sang anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita anak Presiden yang sempat menolak dikawal ketika pergi namun menyadari ada Intel di sekitarnya.
Baca Selengkapnya