Tambang batu bara meledak di Sumbar, 4 pekerja tertimbun
Merdeka.com - 4 Pekerja tertimbun saat tambang batu bara tempat mereka bekerja meledak. Tim SAR gabungan hingga saat ini masih mencari empat korban tertimbun di terowongan yang ambles di pertambangan batu bara PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Dusun Data Gulandi, Desa Batu, Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.
"Proses evakuasi empat korban tambang tertimbun di dalam terowongan masih terus dilakukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Padang Zulfahmi ketika di hubungi dari Padang seperti dikutip Antara, Sabtu (25/1).
Sebanyak empat korban yang masih tertimbun, yakni Irvan (40), Qomarruddin (41), Ucok (40), Anton (31), sedangkan korban meninggal dunia atas nama Edi (40).
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu berada? Jalur-jalur ini membentang dari Benteng Loreto ke Benteng Guadalupe, dari Benteng Loreto ke distrik San Jose, dan dari Benteng Guadalupe ke Gereja Los Remedios tempat pertahanan melawan pasukan Prancis pada tahun 1862.
-
Bagaimana terowongan itu dibangun? Terowongan setinggi 2 meter ini dibuat melalui batu pasir sepanjang 1.305 meter.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
Tim SAR menggali terowongan tambang yang ambles untuk mencari korban yang masih tertimbun. "Tim SAR sejak Jumat (24/1) sore hingga Sabtu pagi baru berhasil melakukan penggalian sekitar 10 meter dari bibir terowongan tambang batu bara tersebut," kata dia.
Berdasarkan keterangan pekerja, panjang terowongan tambang sekitar 120 meter. Tim SAR memperkirakan korban tertimbun berada sekitar 50 meter dari bibir terowongan.
"Ada sekitar 40 meter lagi penggalian dilakukan untuk evakuasi korban yang tertimbun di dalam terowongan tersebut," kata Zulfahmi.
Berdasarkan keterangan dari korban selamat, katanya, ledakan tambang ketika mereka melakukan perbaikan "blower" di dalam terowongan.
"Saat perbaikan tersebut pekerja diduga lupa mematikan arus listrik yang dapat memicu percikan api sehingga terjadi ledakan dalam terowongan tersebut," kata dia.
Dia mengatakan bahwa lokasi tambang batu bara milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati tersebut, mengandung gas metanan yang membahayakan para pekerja.
"Besar kemungkinan ledakan tambang tersebut terjadi akibat percikan api sehingga menyambar gas metanan yang ada di sekitar tambang tersebut," ujar dia.
Pada kesempatan, Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan meledaknya tambang batu bara milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati itu.
"Tim akan melihat apakah metode penambangan pekerja dari PT Dasrat sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak," kata dia.
Menurut dia, dugaan sementara penyebab ledakan tambang tersebut, karena adanya semburan gas metana di dalam gua tambang. "Kandungan gas metana yang melewati ambang batas menjadi penyebab terjadinya ledakan di tambang," kata dia.
Berdasarkan keterangan sementara, peristiwa itu berawal ketika delapan pekerja tambang memperbaiki "blower" yang rusak di dalam gua tambang batu bara.
Saat perbaikan "blower", katanya, diduga juga terjadi peningkatan gas metana di dalam gua tambang.
"ESDM Sumbar belum tahu sumber berita dari mana percikan api sehingga terjadi ledakan mengakibat empat orang tertimbun, satu orang meninggal dunia," kata dia.
Ledakan tambang di Kota Sawahlunto juga pernah terjadi pada 16 Juni 2009 sekitar pukul 16.00 WIB di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) eksploitasi milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Ngalau Cigak, Kecamatan Talawi.
Akibat ledakan tambang tersebut, 32 orang meninggal dunia, sedangkan korban luka-luka ringan maupun berat yang dirawat 13 orang. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaDelapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaLedakan yang terjadi menyebabkan empat orang luka-luka. Keempatnya sudah ibawa ke RSUP M.Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaApi mulai muncul sekitar pukul 14.10 WIB, saat masuk rangkaian pekerjaan untuk membersihkan tubing produksi setelah pencabutan pompa ESP.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca Selengkapnya