Tanggapan Satgas Masih Banyak Kasus Aktif Covid-19 Tidak Terdeteksi
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menanggapi pernyataan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bahwa data kasus aktif Covid-19 yang dilaporkan pemerintah belum merepresentasikan kejadian sesungguhnya. Sebab, masih banyak kasus aktif Covid-19 yang belum tersentuh testing.
"Pada prinsipnya, data yang disajikan adalah data yang bersumber dari Kemenkes dan merupakan data yang terkumpul dari laporan per daerah," katanya kepada merdeka.com, Senin (14/6).
Sebelumnya, Dewan Pakar IAKMI, Hermawan Saputra mengatakan kasus aktif Covid-19 di Indonesia belum terdeteksi seluruhnya. Data Minggu (13/6), kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 113.388 dari total 1.911.358 kasus positif.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Sebenarnya yang terjadi di lapangan itu realnya tiga kali lipat dari yang terdeteksi. Misalnya sekarang kasus aktif 110.000, kemungkinan masih ada 330.000," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/6).
Tidak terdeteksinya seluruh kasus aktif Covid-19 ini karena testing yang dilakukan pemerintah rendah. Seharusnya, pemerintah melakukan testing minimal 250.000 hingga 300.000 spesimen per hari. Sementara saat ini, testing Covid-19 baru mencapai 75.000 spesimen per hari.
Hermawan menyebut, Indonesia kini berada dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Sebab, kasus Covid-19 belum mencapai puncak namun keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh.
"Jadi sebenarnya yang dikatakan apakah kasus kita sudah paling tinggi? Belum. Masih akan naik, tetapi apakah sudah darurat? Sudah sangat mengkhawatirkan," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya