Tayangkan kekerasan pada program Ramadan, 4 stasiun TV disemprit KPI

Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mencatat, hingga pertengahan bulan Ramadan, masih ada program Ramadan yang menayangkan muatan kekerasan, seperti kekerasan. Kekerasan tersebut berupa verbal, pelecehan, pelanggaran atas perlindungan anak dan remaja, serta pelanggaran atas norma kesopanan.

Seperti dikutip merdeka.com dari siaran pers KPI, Senin (6/7), empat stasiun televisi, Trans TV, Trans 7, Indosiar dan ANTV terbukti tidak mentaati Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS). Program Sahur Itu Indah (Trans TV), Alhamdulillah Kita Sahur (Trans 7), dan Ngabuburit (Trans TV) mendapat surat teguran KPI pada 30 Juni 2015 lalu. Sementara program Assalamualaikum D’ Terong (Indosiar) dan Pesbukers (ANTV) mendapat surat peringatan karena menayangkan kekerasan verbal.

"Kelima program yang ditegur KPI tersebut didominasi dengan candaan yang bersifat menghina dan mencela orang lain. Komisioner KPI Pusat yang juga Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran ini menyayangkan muatan-muatan seperti ini masih saja tampil di bulan Ramadan," ujar Komisioner sekaligus Koordinator bidang Isi Siaran KPI Pusat, Agatha Lily.

Salah satu bentuk tayangan perlindungan anak dan remaja yang dilanggar berupa adegan menyiram kepala dengan air, memasukkan tisu ke mulut orang yang sedang bicara, serta menjepit mulut dan telinga dengan penjepit jemuran. Adegan-adegan seperti ini berpotensi untuk ditiru oleh anak-anak dan remaja. Padahal, hal tersebut menunjukkan minimnya sikap hormat terhadap orang lain.

KPI, jelas Lily, akan lebih memperketat pantauan terhadap kualaitas siaran televisi saat Ramadan. Untuk pengawasan ini, KPI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)untuk menilai sejauh mana kepatuhan lembaga penyiaran terhadap P3 dan SPS.