Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan KPAI buku SD memuat Yerusalem ibu kota Israel terbit sesuai kurikulum 2006

Temuan KPAI buku SD memuat Yerusalem ibu kota Israel terbit sesuai kurikulum 2006 Buku IPS SD memuat Yerusalem ibu kota Israel. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terus menelusuri laporan warga terkait buku pelajaran bagi pelajar Sekolah Dasar (SD) memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dari hasil penelusuran KPAI menemukan buku itu sudah diterbitkan sejak Tahun 2009-2010.

"Buku-buku ini sudah diterbitkan cukup lama, yaitu antara 2009 atau 2010, artinya sudah dipergunakan sebagai pembelajaran sejak 8 tahun yang lalu. Namun, baru heboh tahun 2017 karena kontroversi pernyataan Presiden Amerika Serikat baru-baru ini terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (15/12).

Hasil penelusuran buku tersebut diterbitkan oleh PT Yudistira dan PT Intan Pariwara. Khusus PT Yudistira pihak KPAI telah menyurati untuk melakukan konfirmasi terkait penerbitan buku tersebut.

"Setelah menerima laporan masyarakat berupa kiriman foto buku IPS yang diterbitkan oleh Yudistira, KPAI kembali menerima laporan yang sama tetapi berbeda penerbit, kali ini penerbit Intan Pariwara," ujar Retno.

Retno mengatakan, para pelapor mengirimkan foto berupa sampul buku, halaman awal buku yang menyebutkan tahun terbit, penerbit, diperbanyak dicetak, nama penulis. Serta halaman buku materi negara-negara Asia.

"Dalam buku IPS kelas VI yang dicetak oleh Intan Pariwara pada tabel negara-negara Asia Barat yang total berjumlah 19 negara seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Yaman, dan lain-lain termasuk Israel. Di mana di tabel tersebut ada kolom wilayah besar seperti Asia Selatan, Asia Barat, Asia Tengah dan sebagainya, kemudian nama negara dan ibu kota negara. Di tabel Asia Barat itulah tertulis di kolom negara Israel dan di kolom ibu kota Yerusalem," kata dia.

buku sd memuat yerusalem ibu kota israel

Dia melanjutkan sedangkan di buku IPS kelas VI yang dicetak oleh Yudistira, pada bahasan negara-negara di Benua Asia, ada tabel negara-negara di Benua Asia. Tabel tersebut terdiri atas 3 kolom yaitu kolom nomor, nama negara dan nama ibu kota negara.

"Nama negara diurut sesuai abjad, negara Israel pada urutan nomor 7 dan di kolom ibu kota tertulis Yerusalem. Sedangkan Negara Palestina di urutan nomor 12 dengan ibu kotanya hanya diisi tanda strip alias kosong," ujarnya.

Dia menambahkan, dari penjelasan penerbit Yudistira nomor surat 12/Pnb-YGI/XII/2017 12 Desember 2017 menyatakan sumber data bahwa negara Israel ibu kotanya Yerusalem dari world population sheet 2010. Uniknya kedua buku tersebut ditulis oleh penulis yang sama, yaitu Irawan Sadad Sadiman dan Shandy Amalia.

"Pada sampul kedua buku tersebut tertulis Buku IPS kelas VI Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan logo tertulis 'sesuai standar isi 2006' dan logo 'buku bse' alias buku sekolah elektronik). Buku ini terbit sesuai dengan kurikulum 2006 yang dikenal dengan sebutan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan), artinya buku ini bukan kurikulum 2013, tapi masih dipergunakan hingga saat ini," tukasnya.

Retno menjelaskan, program buku Sekolah Elektronik atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'buku bse' adalah program yang diluncurkan pada era pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu dengan Mendiknas Muhamad Nuh (saat itu namanya Kementerian Pendidikan Nasional, belum bernama Kementerian pendidikan dan Kebudayaan).

"Dalam program bse kala itu, Kemendiknas melalui Pusat Perbukuan membeli naskah-naskah buku dari para penulis, kemudian diunggah di laman website Kemendiknas dan para penerbit diizin memperbanyak secara gratis. Buku yang dicetak para penerbit tersebut kemudian dibeli oleh sekolah atau orang tua peserta didik dan digunakan dalam pembelajaran. Ada indikasi, meski sudah berganti kurikulum 2013, namun ternyata masih banyak sekolah yang menggunakan Kurikulum 2006 'KTSP'.

KPAI menyimpulkan bahwa buku-buku tersebut diterbitkan secara resmi oleh negara dalam hal ini adalah oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009. Kemudian, para penerbit seperti Yudistira, Intan Pariwara, dan lain-lain, mencetak atau memperbanyak dan dijual.

"Maksud dan tujuan pembelian hak cipta nakah buku oleh pemerintah adalah untuk menekan harga buku pelajaran agar murah. Sayangnya, proses seleksi dan penilaian bukunya diduga memiliki kelemahan pada penelaah isi dan editan. Oleh karena itu, KPAI mempertimbangkan untuk berkoordinasi dan meminta keterangan dari pihak Kemendikbud juga untuk mencari solusi bersama."

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia

Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.

Baca Selengkapnya
Cara BPIP Wujudkan Asta Cita Prabowo: Dimulai dari Pendidikan
Cara BPIP Wujudkan Asta Cita Prabowo: Dimulai dari Pendidikan

Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum pada setiap jenjang pendikan dan diatur dalam Undang-Undang.

Baca Selengkapnya
Menelisik Masa Depan dan Harapan Bangsa dalam “Anagata Indonesia”
Menelisik Masa Depan dan Harapan Bangsa dalam “Anagata Indonesia”

Sejak tahun 2017, Merdeka.com rutin menerbitkan Buku Merdeka dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Sebut Pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta Rampung Desember
Heru Budi Sebut Pembahasan RUU Daerah Khusus Jakarta Rampung Desember

Heru menyampaikan draf RUU DKJ ditargetkan dapat selesai pada Desember 2023 ini.

Baca Selengkapnya
Status Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN
Status Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN

Menurutnya, IKN secara hukum akan efektif menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat Keppres diterbitkan.

Baca Selengkapnya
BPIP Kenalkan BTU Pendidikan Pancasila, Ini Manfaat dan Tujuannya
BPIP Kenalkan BTU Pendidikan Pancasila, Ini Manfaat dan Tujuannya

BTU berfokus pada penerapan praktis nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Baca Selengkapnya
KI Pusat Luncurkan Tiga Buku IKIP dan UU KIP Versi Braile serta Audio
KI Pusat Luncurkan Tiga Buku IKIP dan UU KIP Versi Braile serta Audio

Launching ini dihadiri semua Komisioner Komisi Informasi Pusat.

Baca Selengkapnya
BPIP Kenalkan BTU Pendidikan Pancasila pada Ribuan Guru di Solo, Ini Tujuannya
BPIP Kenalkan BTU Pendidikan Pancasila pada Ribuan Guru di Solo, Ini Tujuannya

Sosialisasi dilakukan kepada para guru dan kepala sekolah pada satuan pendidikan di bawah Kemenag

Baca Selengkapnya
Di Batas Negara Indonesia-Malaysia, Kepala BPIP Monitoring BTU Pendidikan Pancasila
Di Batas Negara Indonesia-Malaysia, Kepala BPIP Monitoring BTU Pendidikan Pancasila

Dari monitoring tersebut kemudian akan menjadi catatan dan evaluasi BPIP.

Baca Selengkapnya
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca Selengkapnya
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan
Sosok Teuku Iskandar, Pencatat Peradaban Aceh dan Melayu Pencipta Kamus Dewan

Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.

Baca Selengkapnya
Penuh Kehangatan, Potret Musa Rajekshah Resmikan Gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu
Penuh Kehangatan, Potret Musa Rajekshah Resmikan Gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu

Potret kehangataan Musa Rajekshah saat meresmikan gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Aisyah Maksum di Medan

Baca Selengkapnya