Tenggak 'snow white' saat dugem, belasan orang dilarikan ke RS
Merdeka.com - Minuman narkoba atau biasa disebut 'snow white' di Tangsel yang efeknya mirip dengan menenggak pil setan ekstasi, kembali menelan korban. Kali ini belasan pengunjung tempat karaoke Matador yang terkenal dengan menjual minuman secara sembunyi-sembunyi itu dilarikan ke Rumah Sakit pada Minggu (27/11).
Mereka menenggak minuman gedek yang memang sudah menjadi khas tempat hiburan di Tangsel.
"Kepala saya muter-muter, badan lemas. Muntah-muntah beberapa kali, enggak kuat saya minum snow white," ujar Rani salah seorang korban dari minuman tersebut saat ditemui di Rumah Sakit Ashobirin pada Minggu (27/11) malam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Dia mengakui, minuman tersebut memberikan efek seperti narkoba jenis pil ekstasi. "Semua teman saya juga sama mengalami hal yang sama. Semua efeknya seperti saya juga, mual, muntah-muntah, pusing, lemas, gigi menggigit," jelas Rani.
Diakuinya, minuman tersebut tidak baik untuk generasi bangsa. Namun, dia tidak mengetahui kenapa minuman itu masih dijual di Karaoke Matador.
"Harga satuannya seloki Rp 800 ribu, efeknya yang dicari karena aman katanya bebas dari Narkoba," terangnya.
Salah seorang dokter di RS Ashobirin, Serpong, Kota Tangsel Rizky, dokter jaga di RS Ashobirin membenarkan adanya sejumlah pengunjung hiburan malam yang masuk ke ruang gawat darurat.
Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka mengalami sakit pada lambungnya.
"Ada belasan pasien masuk dengan gejala yang sama di lambung. Mereka merasakan vertigo dan muntah-muntah," papar Rizky.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dalam room 9 JW Club & Karaoke, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaMereka diwajibkan menjalani proses rehabilitasi narkotika di rumah sakit tempat orang sakit jiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami marak mabuk kecubung, polisi juga mengusut peredaran pil putih yang juga diduga menyebabkan mabuk usai dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaIA (17) tidak bernyawa setelah mengkonsumsi minuman keras bersama temannya.
Baca SelengkapnyaKorban tewas di lokasi kejadian usai mengonsumsi zat adiktif.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca Selengkapnya