Tentara U-Boat Jerman bantu gerilyawan RI lawan Belanda
Merdeka.com - Beberapa awak kapal selam U-Boat Jerman pernah bergabung dengan gerilyawan Indonesia. Mereka berjuang bersama-sama karena merasa senasib, ditindas Belanda.
Jerman mengirimkan armada kapal selam U-Boat ke Indonesia selama Perang Dunia II. Mereka menjadi sekutu Jepang menghadapi Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda dan negara sekutu.
Setelah Jepang kalah tahun 1945, Belanda kembali datang ke Indonesia. Mereka ingin kembali menjajah Indonesia. Belanda pun menangkap orang-orang Jerman yang masih berada di Indonesia. Tak cuma tentara, warga sipil Jerman juga ditangkapi. Belanda kemudian menahan 260 orang Jerman di Pulau Onrust, Teluk Jakarta.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Bagaimana pasukan Jerman membantu perjuangan Indonesia? Seperti orang-orang Jepang, beberapa eks serdadu Jepang ini pun diketahui pernah menjadi pelatih militer untuk para pejuang Indonesia selama perang kemerdekaan.
-
Kenapa pasukan Jerman di Indonesia? Saat Perang Dunia II Meletus, Jerman dan Jepang bersekutu.Jerman memiliki armada kapal selam U-Boat. Unit ini merupakan pasukan elite dalam Kriegsmarine. U-Boat Menghancurkan Banyak Kapal AL & Juga Kapal Dagang Sekutu Selama Perang Dunia II, kapal selam Jerman menebar maut untuk kapal-kapal sekutu.Tak cuma di Atlantik, U-Boat juga dikirim ke Pasifik dan perairan Asia Tenggara.Termasuk wilayah Hindia Belanda yang saat itu dikuasai Jepang. Namun berbeda dengan misi mereka di Atlantik, dari Indonesia U-Boat juga ditugaskan memuat hasil perkebunan seperti karet dan kina yang dibutuhkan Jerman dalam peperangan.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Apa pengaruh Belanda di timnas Indonesia? Kemajuan pesat Timnas Indonesia tidak terlepas dari upaya PSSI dalam program naturalisasi yang intensif. Kehadiran Thom Haye dan pemain berpengalaman lainnya yang terlatih di liga Belanda memberikan kontribusi signifikan bagi tim nasional.
-
Mengapa Belanda dan Jerman saling berhadapan? Belanda dan Jerman akan saling berhadapan pada matchday kedua UEFA Nations League A 2024/2025 Grup 3.
Peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan menjelaskan banyak mantan Kriegsmarine atau angkatan laut Jerman yang kemudian bergabung dengan gerilyawan Republik Indonesia untuk melawan Belanda.
"Mereka membantu soal teknik persenjataan dan strategi. Karena saat itu kan banyak gerilyawan yang belum mengerti," kata Alif.
Alif mencontohkan beberapa awak kapal selam U-195 berniat bergabung dengan pejuang Indonesia di Bogor. Sayangnya mereka ditangkap Belanda di Pasar Pesing, Jakarta Utara.
"Tentara Jerman ini ditahan di Penjara Glodok, terus di Pulau Onrust bulan September 1945-Januari 1946, sebelum dipindahkan ke Malang sampai dengan tahun 1948 karena Inggris dan Belanda khawatir mereka berupaya dibebaskan oleh TKR dan para pejuang kemerdekaan lainnya," kata Alif kepada merdeka.com, Jumat (22/11).
Alif memberikan foto bersejarah para prajurit tersebut. Enam mantan anggota Angkatan Laut Jerman dengan tubuh kurus dan pakaian seadanya.
Berdiri, dari kiri ke kanan: Oberleutnant zur See Fritz Arp, Wachtoffizier, Maschinenmaat Erich Döring, dan Hans Philipsen. Jongkok: Alfred Pschunder, Maschinenobergefreiter Heinz Ulrich dan Oberleutnant (Ing.) Herbert Weber.
"Saya tidak berhasil menemukan keterangan mengenai Philipsen serta Pschunder dalam daftar 95 orang yang pernah bertugas di U-195, karenanya bisa dipastikan
mereka bukanlah awak kapal selam tersebut, tapi kemungkinan anggota Kriegsmarine lainnya yang ditempatkan di Indonesia," jelasnya.
Selain mereka, ada juga Werner dan Lösche, awak kapal selam U-219. Mereka melarikan diri dari Pulau Onrust dan bergabung dengan pemerintah Indonesia. Werner kemudian tewas saat merakit senjata untuk pejuang Indonesia.
Walau membantu pejuang RI, nasib sebagian tentara Jerman cukup nahas. Mereka dibunuh gerilyawan Indonesia karena disangka orang Belanda. Maklum, dari sisi tubuh dan penampilan, sepintas orang Belanda dan Jerman tampak sama.
Letnan Satu Laut Willi Schlummer dan Letnan Insinyur Wilhelm Jens misalnya, mereka terbunuh oleh pasukan gerilyawan di Bogor. Lagi-lagi karena disangka orang Belanda.
Gugur di negeri asing, ribuan kilometer dari kampung halaman mereka. Mencoba membantu perjuangan negeri asing yang tak mereka kenal mempertahankan kemerdekaannya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaBanyaknya anggota hulptroepen dari Minahasa tidak terlepas dari peran komandannya, yakni Dotulong.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaTerjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca Selengkapnya