Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terdesak karena lapar, 17 warga Palu mengungsi ke Bontang gunakan kapal nelayan

Terdesak karena lapar, 17 warga Palu mengungsi ke Bontang gunakan kapal nelayan anak-anak di kamp pengungsian korban gempa palu. ©2018 AFP PHOTO/MOHD RASFAN

Merdeka.com - Gempa dan tsunami meluluhlantakkan Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tercatat korban jiwa lebih dari 1.400 orang meninggal dunia. Warga berjuang hidup di tengah keterbatasan. Warga juga mulai mengungsi, baik menggunakan jalur udara, maupun jalur laut. Seperti yang dilakukan 17 pengungsi Palu dan Donggala, ke kota Bontang, Kalimantan Timur.

Lantaran kondisi mendesak dan minimnya suplai makanan, warga Palu melakukan apa saja agar bisa meninggalkan kota mereka dan bertahan hidup.

"Dari keterangan para pengungsi ini, karena situasi setelah gempa dan tsunami mendesak, pengungsi beberapa hari tidak makan, jadi memutuskan mengungsi," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang, Mursidi, kepada merdeka.com, Kamis (4/10).

Salah satunya cara mereka meninggalkan pulau adalah menggunakan perahu nelayan. Jarak perairan laut dari Palu ke Bontang, memang relatif tidak begitu jauh. Selasa (2/10), warga mengetahui ada kapal yang melintas dari Labuan Bajo menuju ke Bontang. Saat itu, ada 3 kapal yang berlayar saat bersamaan.

"Itu bukan kapal besar, melainkan kapal nelayan. Jadi, karena memang dari 17 orang itu, ada keluarga di Bontang, mereka menumpang, untuk mengungsi ke Bontang. Tujuh belas orang itu, ada 4 kepala keluarga," ujar Mursidi.

Berlayar kurang lebih sehari semalam, 17 orang pengungsi itu, merapat di dermaga tradisional nelayan. "Jadi, bersandarnya bukan di pelabuhan Lok Tuan Bontang, tapi di dermaga nelayan. Dua kapal lainnya, tidak tahu arah kemana," terang Mursidi.

Dari 17 pengungsi, tersisa 2 orang ibu dan anak, yang rencananya akan ke Berau, juga menemui keluarganya. "Yang lainnya, sudah bersama keluarganya di Bontang. Ibu itu ada 2 anak, satu anaknya belum ditemukan. Rencana sementara ditampung Pemkot atau dewan," ungkap Mursidi.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya
Uji Nyali Warga Desa, Potret Masyarakat Lampung Terpaksa Hadapi Ombak Pantai usai Belanja di Pasar
Uji Nyali Warga Desa, Potret Masyarakat Lampung Terpaksa Hadapi Ombak Pantai usai Belanja di Pasar

Sebuah video memperlihatkan warga Lampung yang harus melewati ombak pantai dengan menggunakan motor demi bisa pulang ke rumah usai belanja di pasar.

Baca Selengkapnya
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang

Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung

Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang

12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.

Baca Selengkapnya
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie

Kapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.

Baca Selengkapnya
Momen Kru Kapal Selamatkan 6 Orang Nelayan yang Terombang-Ambing di Lautan Ini Viral, Bikin Haru
Momen Kru Kapal Selamatkan 6 Orang Nelayan yang Terombang-Ambing di Lautan Ini Viral, Bikin Haru

Momen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.

Baca Selengkapnya
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang

KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie

Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).

Baca Selengkapnya