Terjun dari Jembatan Ampera, Siswi SMA Ditemukan Tewas Mengapung
Merdeka.com - Sesosok mayat wanita masih berseragam sekolah ditemukan mengapung di Sungai Musi, tepatnya di Dermaga Pusri, Kelurahan 1 Ilir, Palembang, Kamis (10/1). Korban diketahui bernama Eni Yulansari (16) merupakan siswi SMA 10 Palembang.
Penemuan mayat korban oleh seorang nelayan yang sedang mencari ikan di TKP. Anggota TNI dan polisi langsung mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Kasat Polair Polresta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno, mengungkapkan, berdasarkan laporan akun Instagram Yogie_Ardinata, korban yang masih mengenakan seragam sekolah terjun dari Jembatan Ampera ke Sungai Musi Palembang, Selasa (8/1) sore. Dari laporan itu, pihaknya melakukan pencarian namun hasilnya nihil.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
"Dan pagi tadi jenazah korban akhirnya ditemukan, juga masih lengkap dengan seragam SMA," ungkap Cahyo, Kamis (10/1).
Saat ini, kata dia, Unit Gakkum Satpolair Polresta Palembang tengah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua korban dan pihak sekolah. Tujuannya untuk mengetahui alasan korban bunuh diri.
"Motifnya belum tahu, kita lakukan penyelidikan dulu," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaLuka pada tubuh Afif bukan karena tindakan penganiayaan oleh anggotanya.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKPAI sedang berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Padang (LBH) Padang
Baca SelengkapnyaAktivitas belajar normal dialihkan ke kegiatan doa bersama dan trauma healing yang dilakukan para siswa, guru, dan stakeholder SDN 06 Petukangan Utara.
Baca SelengkapnyaPastikan Afif Maulana Tewas Bukan karena Penganiayaan, Polda Sumbar: Pemeriksaannya Sudah Mentok
Baca SelengkapnyaLompat dari Lantai 12 Gedung Mahligai Bank 9 Jambi, Mahasiswi UIN STS Tewas
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca Selengkapnya