'Teror bom bukan bagian dari perintah agama'
Merdeka.com - Teror bom mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Teroris juga beraksi di Mapolda Riau. Sejumlah masyarakat dan aparat menjadi korban.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada menilai aksi seperti itu jelas mengguncang umat serta mencipatakan rasa takut. Dia menegaskan aksi bom bunuh diri dengan alasan apapun tidak dapat diterima.
"Walaupun seringkali aksi tersebut menggunakan simbol-simbol agama, baik dari segi pakaian, ucapan, lafal dan sebagainya, tapi aksi itu sendiri bukanlah bagian dari perintah agama," tegasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/5).
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang bertempur di Surabaya? Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
Selain aksi teror, dia juga menilai ujaran kebencian berpotensi menimbulkan kegaduhan dan perpecahan. Karena itu, Dede mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian.
"Ujaran kebencian dan hoaks adalah perbuatan salah dan melanggar aturan agama," ujar mantan Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama ini.
Dede menekankan bahwa kemajemukan yang dimiliki bangsa ini juga harus dijaga dengan baik. Apalagi, lanjutnya, bangsa Indonesia punya instrumen untuk menjaga kerukunan, baik itu kerukunan antar-umat beragama, kerukunan terhadap pemerintah dan sebagainya.
"Kita berharap tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan bangsa ini dan kita semua harus dapat menyuarakan bagaimana Islam damai dan Indonesia damai," katanya.
Untuk itu, dia mengatakan Ramadan harus dimaknai untuk menumbuhkan solidaritas sosial demi membangun bangsa agar terhindar dari bahaya radikalisme. "Puasa ini juga untuk memupuk kebersamaan terhadap orang-orang yang berbeda etnik, bahkan berbeda agama," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaWarga mendengar dua kali ledakan dari markas gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca Selengkapnya