Teror pembacokan berantai pengendara motor hantui Yogya
Merdeka.com - Dua hari berturut-turut terjadi tiga pembacokan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pembacokan terjadi tanpa motif di wilayah yang berbeda. Pelaku melancarkan aksinya dengan menyabetkan senjata tajam ke korban sembari mengendarai motor.
Salah satu korban Nailul Mazda Azzajid Ahmad (18) warga Purwodadi, Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Korban tewas seketika dibacok orang tak dikenal di Candi Gebang, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Kamis (25/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Korban meninggal dengan luka sabetan benda tajam seperti samurai pada lehernya.
Kejadian bermula ketika korban bersama temannya, Wahyu Eko Raharjo (18) warga Sugihwaras, Kali Tengah, Lamongan, Jawa Timur. Saat itu mereka berpapasan dengan pengendara motor yang berboncengan dan langsung melayangkan sabetan samurai ke korban.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa Kapolda Jateng mengimbau masyarakat Sukolilo untuk patuh hukum? 'Hukum itu mengatur tatanan hubungan kita bersama, Indonesia adalah Negara hukum dan hukum adalah panglima tertinggi yang menjaga ketertiban di wilayah kita,' kata Luthfi dalam keteranganya, dikutip Jumat (21/6).'Tidak boleh seseorang dihukum tanpa melalui proses (Peradilan Pidana), Sehingga siapapun di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, termasuk di Pati, dalam bermasyarakat kita tidak boleh menciptakan hukum sendiri,' tambah dia.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
Menurut Mujimin salah seorang warga yang menjadi salah seorang saksi pembacokan tersebut, dia mendengar teriakan minta tolong dari Wahyu teman korban di depan rumahnya.
"Saat mendengar suara rem sepeda motor dan disusul teriakan orang minta tolong, awalnya saya kira ada kecelakaan. Ketika saya lihat, ada orang terkapar di tengah jalan dan banyak darahnya," katanya, Jumat (26/12).
Sayangnya belum sempat dilarikan ke rumah sakit, korban sudah tidak dapat di tolong. Kepala Unit Reskrim Polsek Ngemplak Ipda Dwi Daryanto, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
Dari keterangan Wahyu, dia dan korban tidak mengenali pelaku dan merasa tidak memiliki masalah dengan orang lain. "Saat ini masih dalam penyelidikan terkait motif pelaku melakukan aksinya," ujarnya.
Pada saat yang sama, selain di tempat tersebut, polisi juga menerima informasi adanya pembacokan di daerah Krapyak, Wedomartani. Sebelumnya juga sempat terjadi pembacokan di underpass Jombor, Sleman pada Rabu (24/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dengan pelaku yang melakukan pembacokan dari atas motor.
Dia pun mengimbau warga untuk tetap tenang dalam menjalankan aktivitasnya. Dia pun meminta supaya informasi tentang kejadian yang simpang siur tidak disebarluaskan supaya tidak menimbulkan keresahan. "Warga kami minta tenang. Kasus ini sedang ditangani oleh petugas," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaTerlihat pengendara lain diminta untuk menepi saat rombongan motor gede hendak lewat dan membuat konten video.
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaVideo pendek yang berdurasi kurang dari 30 detik ini viral di media sosial dan menuai berbagai komentar dari netizen.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca SelengkapnyaSaking randomnya membuat pengguna jalan lain sampai melongo. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut disebabkan sepeda motor yang melawan arah, sehingga menabrak truk yang melintas dan melibatkan tujuh pengendara sepeda motor dengan truk
Baca SelengkapnyaSi pemotor merasa takut kena tilang ketika melihat ada polisi yang berjaga di persimpangan lampu merah tersebut.
Baca SelengkapnyaKepolisian melihat banyak bahaya mengintai pemudik menggunakan sepeda motor. Terlebih bagi yang membawa anak-anak.
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca Selengkapnya