Tidak kasih karyawan izin kerja, Mandor PT Duta Palma dibacok
Merdeka.com - Tonindra (40), seorang Mandor kebun di PT Duta Palma I berdomisili di perumahan perusahaan tempat dia bekerja desa Penyaguan kecamatan Batang Gansal kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, dibacok Junaidi (38) adik dari anak buahnya Norma (40) karena tidak memberi izin untuk tidak masuk kerja kepada kakaknya.
"Jadi pelaku ini Junaidi, seorang karyawan swasta yang beralamatkan di perumahan Divisi V PT Duta Palma I desa Penyaguan kecamatan Batang Gansal," ujar Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni saat dikonfirmasi merdeka.com Kamis (30/6) malam.
Menurut Abas, peristiwa tersebut terjadi saat Norma yang merupakan karyawan PT Duta Palma I, yang tinggal serumah dengan pelaku (adiknya) di perumahan Divisi V PT Duta Palma I.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kenapa koboi ini ngamuk dan menembak? Seorang pria ngamuk dan menembakan senjata api berkali-kali.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
"Norma ini mengadu kepada pelaku (Junaidi) bahwa dirinya dianggap mangkir kerja pada Rabu (29/6) oleh korban yang merupakan atasan Kakak pelaku," ucap Abas.
Dijelaskannya, pelaku bukan merupakan karyawan PT Duta Palma I, namun tinggal di perumahan Perusahaan itu. Sebab istri pelaku adalah karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tersebut.
Setelah mendengar keterangan kakaknya yang mengaku tidak diberi izin dan dianggap mangkir dari pekerjaan, pelaku bersama kakaknya tersebut langsung pergi mencari korban, yakni sang mandor. Korban saat itu berada di areal kebun blok PQ 56 PT Palma 1 sedang mengawasi karyawan yang bekerja.
"Ketika pelaku sampai di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan bertemu dengan korban, sempat terjadi pertengkaran mulut hingga akhirnya pelaku membacok korban menggunakan sebilah parang yang sebelumnya telah dibawa oleh pelaku dari rumahnya sebanyak 1 kali," kata menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
Setelah puas melampiaskan emosinya, pelaku pergi meninggalkan korban dengan kondisi luka bacok di bagian rahang sebelah kiri. Korban pun langsung dilarikan ke Klinik Duta Kencana Simpang PT KAT untuk mendapatkan perawatan medis.
"Sedangkan terhadap pelaku, masih dalam pengejaran oleh anggota Unit Reskrim Polsek Batang Gansal," pungkas Abas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca SelengkapnyaMotifnya dendam karena selama ini merasa dimanfaatkan oleh korban
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPria itu petantang petenteng membawa dua senjata itu di depan kantor perusahaan sawit.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Hutan Bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada pukul 03.00 WITA, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaAksi arogan pegawai Pertamina tersebut terjadi di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore.
Baca Selengkapnya