Tiga sungai meluap, ratusan rumah di Kudus terendam banjir
Merdeka.com - Ratusan rumah yang tersebar empat desa di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (20/1), terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi serta terjadinya luapan air tiga sungai setempat.
"Ratusan rumah yang terendam banjir mulai hari Minggu (19/1) sampai kini, Senin (20/1) jumlahnya mencapai 310 yang tersebar di empat desa,” tegas Kasi Ketentraman dan Penertiban Umum Kecamatan Mejobo, Joko Kusmanto saat dikonfirmasi merdeka.com Senin(20/1).
Ratusan rumah itu terletak di Desa Golantepus (80 rumah), Desa Kesambi(30 rumah), Mejobo (50 rumah) dan Temulus (150 rumah).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana banjir bandang terjadi di Grobogan? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
Ketinggian banjir yang menggenangi berkisar antara 20 sentimeter hingga 50 sentimeter tersebut disebabkan karena melimpahnya air dari tiga sungai yaitu; Sungai Dawe, Sungai Piji, dan Sungai Paceho.
“Sampai kini, belum ada tanggul yang rusak, meskipun ada tanggul kritis yang ada di Desa Kesambi karena beberapa titik sudah mengalami kebocoran sehingga air sungai mengalir ke jalan desa setempat,”ungkapnya.
Sebenarnya, tanggul kritis tersebut sudah direncanakan untuk diperbaiki kondisinya Senin (20/1) pagi tadi. Namun, debit air sungai kembali meluap dan hujan juga tidak reda sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan upaya perbaikan.
Meskipun terdapat ratusan rumah yang terendam banjir, sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi. Alasannya, mayoritas rumah warga masih bisa ditempati warga.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Pantura
“Kami berharap warga meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir. Mengingat debit air sungai menunjukkan peningkatan dan beberapa titik juga sudah limpas,” ujarnya.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, debit air Sungai Piji sudah mendekati ketinggian tanggul yang sudah ditinggikan dengan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk. Untuk mencegah air sungai limpas lewat jembatan yang lebih rendah dibanding dengan ketinggian tanggul.
Beberapa warga juga sudah berupaya membendung air dengan papan kayu agar air tidak masuk ke perkampungan warga, meskipun akses warga yang biasanya lewat jembatan tersebut untuk sementara dialihkan ke jalan lain.
Sejumlah warga juga tampak berjaga-jaga di sejumlah tanggul kritis, guna memastikan tanggul tersebut tidak mengalami kerusakan selama debit air sungai bertambah.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Baca Selengkapnya