'Tilawah Alquran langgam Jawa sah selama hukum bacaannya benar'
Merdeka.com - Lantunan ayat suci Alquran yang dikumandangkan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Muhammad Yasser Arafat saat acara peringatan Isra Miraj di Istana Negara, beberapa waktu lalu ramai menjadi polemik. Pasalnya, sang qori menggunakan langgam Jawa dalam membaca ayat suci Illahi.
Pro dan kontra pun terjadi. Ada yang menilai tak masalah, ada pula yang menilai tak boleh pembacaan ayat suci Alquran dilakukan dengan langgam Jawa.
Namun, menurut Dosen Ilmu Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jauhar Azizy, penggunaan langgam Jawa dalam membaca Alquran tidak menjadi masalah.
-
Apa keunikan Alquran di Banyuwangi? Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Bagaimana Alquran raksasa dibaca? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Kenapa Alquran raksasa dibaca di Banyuwangi? Seperti masjid-masjid pada umumnya, Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki tradisi tadarus Alquran selama bulan suci Ramadan.
-
Bagaimana cara mempermudah membaca Al-Qur'an dimana saja? Untuk memudahkan membaca di mana pun kita berada, disarankan untuk memiliki Al-Qur'an berukuran kecil. Al-Qur'an portabel memungkinkan kita membacanya di perjalanan, di tempat kerja, atau di sela-sela aktivitas sehari-hari.
-
Dimana Al-Quran pertama kali diturunkan? Ayat pertama yang turun dalam Al-Quran adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Turunnya ayat pertama ini melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.
-
Bagaimana prosesi tradisi Tamat Quran dilakukan? Prosesi Tamat Qur'an akan dilaksanakan ketika seorang anak telah rampung membaca sebanyak 30 juz. Kemudian anak-anak tersebut akan dikumpulkan di depan Kong Aji sebagai pengajar dan orangtua. Setelahnya, anak-anak kembali diminta untuk membaca beberapa surat atau ayat Al-Qur'an.
"Itu sah selama memperhatikan hukum bacaan semestinya, makhraj (artikulasi huruf) dan tajwidnya (panjang-pendeknya)," katanya kepada merdeka.com, Senin (18/5).
Kandidat Doktor Ilmu Tafisr UIN Syarif Hidayatullah Jakata ini mengatakan, cara membaca Alquran yang selama ini populer dilantunkan merupakan hasil dari seni budaya masyarakat tertentu yakni di Parsi, Iran.
"Kemudian berkembang dan terangkum dalam tujuh seni membaca Alquran, yakni Bayati, Nahawand, Shaba, Rast, Sika, Hijaz, dan Jiharka," katanya.
"Dalam tujuh jenis itu terdapat tingkatan dan variasi nada yang berbeda-beda," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini sudah jadi bagian dari masyarakat Betawi dan kini masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaTahukah Anda? Bahwa Alquran boleh dimusnahkan apabila mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaAlat musik yang dimainkan dengan cara dipetik mirip gitar ini sudah menjadi identitas kebudayaan Melayu yang berkembang di daerah Riau.
Baca SelengkapnyaMusik tradisional Ghazal punya keunikan tersendiri.
Baca SelengkapnyaTarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
Baca SelengkapnyaIslam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan
Baca SelengkapnyaMedia dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca SelengkapnyaDalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaSaat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.
Baca SelengkapnyaBrai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023
Baca Selengkapnya