Tim gabungan selidiki kasus orangutan yang mati dengan 74 peluru di kepala
Merdeka.com - Tim gabungan gerak cepat memulai penyelidikan Orangutan remaja jantan yang mati dengan 130 peluru dan 19 luka menganga, di Kalimantan Timur. Pelaku pembunuhan sadis satwa itu, sedang diburu.
Tim gabungan di antaranya terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Timur, Polres Kutai Timur, Polres Bontang, Balai Taman Nasional Kutai (TNK), hingga pegiat satwa dari Centre of Orangutan Protection (COP).
"Ya, kita mulai dengan berkoordinasi bersama dengan Balai TNK, Polri dan COP. Kami masih kumpulkan keterangan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa, kepada merdeka.com, Rabu (7/2).
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Bagaimana cara orang utan dilindungi di Kawasan Hutan Labanan? Konservasi ini dikelola langsung oleh Centre for Orangutan Protection (COP).
-
Kenapa hewan liar bahaya untuk dipelihara? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan. Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan.
-
Kenapa harus hindari hewan liar? Jika Anda mengamati ada hewan liar di sekitar yang menampakkan gejala rabies, hidari kontak langsung dengannya, Tak hanya anjing dan kucing, hewan seperti kelelawar, rubah, rakun, dan serigala juga berpotensi sebagai pembawa virus.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
Sunandar menyebut, kematian sadis Orangutan itu, bukan lagi soal perlindungan satwa, sebagaimana diatur tegas dalam perundang-undangan. "Ini bukan lagi soal perlindungan satwa. Ini sudah kejam," tegas Sunandar.
Sementara, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur hari ini juga menerjunkan timnya ke Kutai Timur, ikut menyelidiki kematian sadis satwa primata itu. Kepolisian memastikan komitmennya mengusut tuntas kasus itu, dan memburu pelakunya.
"Ya, tim Reskrimsus Polda melakukan back up penyelidikan Reskrim Polres Kutai Timur," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com terpisah.
Ade menerangkan, titik awal lokasi Orangutan itu ditemukan di areal hutan TNK di kabupaten Kutai Timur, sehingga Polres Kutai Timur lebih intensif melakukan penyelidikan "Polres Bontang juga bekerja, karena penanganan awal kan di Polres Bontang," ujar Ade.
Ade menegaskan, kepolisian berkomitmen mengusut kasus itu dengan tuntas. Ade tidak menampik, kasus kematian satwa primata dunia, Orangutan, secara sadis, menyita perhatian negara luar. "Ya, ini sorotan dunia luar karena soal satwa ya. Saya terus kooridinasikan ini, dengan direktur Reskrim terkait," demikian Ade.
Diketahui, Orangutan usia remaja, ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Kondisinya yang memburuk, mengakibatkan kematian Orangutan itu, Selasa (6/2) dini hari kemarin, sekira pukul 01.55 Wita, saat diamankan dan berada di Balai TNK di kota Bontang.
Ditemukan banyak luka di badannya. Hasil autopsi, ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, 2 mata buta karena peluru yang bersarang, serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaPenemuan piton sepanjang 7 meter tersebut baru pertama kali terjadi di kampung mereka.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaKarhutla di kawasan Gunung Arjuno terjadi sejak Agustus lalu dan proses pemadaman masih dilakukan hingga kini.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca Selengkapnya