TNI AD kerahkan 150 nelayan cari korban AirAsia
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengerahkan sebanyak 150 nelayan tradisional di Provinsi Bangka Belitung untuk membantu mencari korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan daerah itu.
"Meski Tim Basarnas telah menemukan jenazah dan serpihan AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalanbun, namun nelayan Babel tetap disiagakan dan diperbantukan mencari serpihan pesawat yang terbawa arus air laut," kata Kepala Staf Korem 045/Garuda Jaya, Letkol Inf. Eko Prayitno di Pangkalpinang, Rabu (31/12).
Sebanyak 150 nelayan tradisional ini, kata dia, diperbantukan untuk mengambil sampel serpihan pesawat. "Nelayan tradisional ini sudah menguasai perairan, sehingga mereka dapat diandalkan mencari serpihan pesawat yang terbawa arus laut," ujarnya.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Ia mengatakan, para nelayan ini di bawah kendali Babinsa dan Koramil, sehingga pencarian lebih terarah dan fokus di titik-titik pencarian yang telah ditetapkan Basarnas. "Mudah-mudahan dengan bantuan nelayan ini pencarian serpihan dan korban pesawat lebih optimal," ujarnya.
Terkait telah ditemukan jenazah dan serpihan pesawat di perairan Pangkalanbun, kata dia, maka pencarian korban dan serpihan pesawat difokuskan di perairan Pangkalanbun Kalimantan Tengah.
"Meski sebagian besar kekauatan dikerahkan ke Pangkalanbun, namun kita tetap mensiagakan personel dan nelayan di perairan Babel sehingga titik-titik pencarian yang ditetapkan tetap terpantau dengan baik," ujarnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca Selengkapnya