TNI AD lagi-lagi bikin rusuh Batam, Jenderal Gatot pasang badan
Merdeka.com - Anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti bentrok dengan Brimob Polda Kepri. Disinyalir peristiwa ini merupakan dendam lama, setelah kejadian September lalu yang melukai tentara.
Saat itu empat anggota TNI tertembak saat polisi menggerebek gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar di Batam, Kepulauan Riau. TNI diduga menjadi beking sehingga disikat oleh polisi.
Keributan kembali pecah setelah anggota Brimob dan TNI saling pandang di Pom bensin. Tidak terima, anggota TNI menyerbu markas Brimob Kepulauan Riau, dan memberondongnya dengan tembakan.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
Dalam bentrok ini satu anggota TNI JK Marpaung tewas terkena timah panas. Meski pucuk pimpinan telah mendamaikan, dikhawatirkan aksi balas dendam akan kembali dilakukan.
Berikut aksi Kasad Gatot Nurmantyo pasca-bentrok di Batam seperti dihimpun merdeka.com, Jumat (21/11):
Kasad bertanggung jawab bentrok di Batam
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menyatakan siap bertanggung jawab terkait bentrok dan penembakan di Markas Brimob Polda Kepri, Tembesi, Batam, yang dilakukan oknum anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Rabu (19/11)."Muara semuanya, saya yang bertanggung jawab atas kejadian ini," katanya saat menggelar keterangan pers di Polda Kepulauan Riau, Kamis, setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolri Jenderal Sutarman.Ia mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi internal untuk mengungkap kejadian bentrok dan penembakan Mako Brimob Polda Kepri yang diduga dilakukan anggota indisipliner."Yang melanggar pasti akan kena sanksi tegas. Kami tidak ingin TNI AD tercoreng oleh ulah anggotanya sendiri," kata dia.Satu orang prajurit TNI AD tewas dalam insiden ini. Penyebabnya diduga hal sepele, saling lirik di SPBU.
Kasad malu senjata api dipakai serang Brimob
Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan senjata yang dibekalkan kepada anggota TNI sesungguhnya bukan untuk menembak petugas lain, namun untuk mempertahankan negara dari serangan musuh."Kalian (TNI AD) dilengkapi dengan senjata untuk musuh negara. Bukan siapa-siapa. Yang melanggar pasti akan kena sanksi hukum hingga pemecatan," kata Gatot dilansir dari Antara, Kamis (20/11).Saat ini, kata dia, semua senjata anggota Yonif 134 sudah ditarik dan diamankan, sementara pengamanan di Markas Yonif 134 Tuah Sakti dilakukan oleh POM dan satuan lain di luar Yonif 134."Semalam (Kamis dini hari), semua sudah dikumpulkan. Ada tiga senjata yang belum dikembalikan ke markas, namun pagi tadi semua sudah lengkap. Kami tegaskan jika tidak dikembalikan dianggap pencurian senjata," kata dia.
Kasad langsung terbang ke Batam
Anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepri terlibat pertikaian hanya berawal dari saling pandang. Peristiwa yang terjadi pagi berbuntut panjang hingga penyerangan markas Brimob, Rabu (19/11) malam.Sore hari hingga malam terjadi penembakan pada kawasan Markas Brimob Polda Kepri. Saat kejadian, Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, beserta sejumlah staf dan empat jurnalis terjebak di dalam hingga akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.30 WIB.Situasi yang semakin tidak terkendali membuat pucuk pimpinan Polri dan TNI AD turun tangan. Kapolri Jenderal Sutarman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo datang ke Batam untuk mendamaikan para prajurit.Gatot bahkan pasang badan atas kejadian itu. Dia meminta semua anak buahnya kembali ke barak, dan seluruh senjata yang dipakai menyerang Brimob dikembalikan.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Yudo melihat keadaan yang panasdi Rempang, membuat aparat kepolisian kewalahan menghadapi pendemo.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditanya mengenai netralitas TNI karena Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI ini terlihat mengendarai motor dengan seorang wanita tanpa menggunakan helm.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca Selengkapnya