TNI bantah anggotanya pukuli warga Urut Sewu, cuma dorong-dorongan
Merdeka.com - Komandan Distrik Militer 0709 Kebumen, Letnan Kolonel Infanteri Putra Widyawinaya membantah anggotanya sengaja melukai petani Urut Sewu Kebumen. TNI AD hanya melakukan penjagaan pemagaran di lahan konflik itu.
"Memang ada dorong-dorongan. Ada yang luka karena dorong-dorongan," kata Putra saat dihubungi wartawan, Sabtu (22/8).
Peristiwa bentrokan di tanah Urut Sewu, tepatnya di wilayah Desa Wiromartan, Kebumen menyebabkan empat warga sipil terluka parah. Salah satu korbannya adalah Kades Wiromartan Widodo Sunu Nugroho yang mengalami tangan retak akibat dipukul tentara serta bagian kepalanya bocor.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
Selain Sunu, tiga warga lain menderita luka berat dan belasan lainnya mengalami luka ringan.
Putra mengatakan, pihaknya hanya melaksanakan program pemerintah untuk membuat pagar di Urut Sewu untuk keperluan latihan militer. Dari beberapa foto yang diunggah di media sosial, pembuatan pagar tersebut dilakukan dengan merusak tanaman petani. Padahal, warga sudah menanam sejak lama di area tersebut.
Menurut Putra, petani memaksa menghentikan pemagaran sehingga TNI terpaksa menghentikan aksi mereka. Dia menambahkan, TNI sudah secara prosedural melakukan sosialisasi dan memberi ganti rugi terhadap tanaman petani yang terkena pemagaran.
"Kami tidak ingin melukai masyarakat," katanya.
Dia mengatakan, tidak ada benturan antara masyarakat dengan TNI. Bentrokan tersebut dinilai terjadi karena ada provokasi pihak ketiga. "Masyarakat ikut karena terpaksa dan takut," katanya.
Saat ini di Desa Lembupurwo sudah dua kilometer yang dipagar. Sedangkan di Wiromartan baru berjalan 300 meter.
Dia menambahkan, pada pertemuan 18 Agustus lalu, TNI dan masyarakat sudah sepakat untuk tidak melakukan aksi. Selain itu, TNI dan masyarakat juga diminta menunjukkan sertifikat paling lambat tanggal 14 September ke Pemerintah Kabupaten Kebumen.
"Sudah ada kesepakatan tidak ada demo, tapi tetap dilanggar," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan korban, mereka dianiaya tanpa peringatan
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya