TNI Janji tak Lindungi Anggota Terlibat Rasisme di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya
Merdeka.com - Kepala Staf Kodam (Kasdam) V Brawijaya Brigjen Bambang Ismawan tengah melakukan penyelidikan bersama polisi terkait video seorang pria berseragam militer yang ikut serta dalam aksi di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Surabaya. Dalam video yang beredar, pria itu disebut-sebut ikut mengumpat mahasiswa Papua dengan nada rasisme.
Penyelidikan sudah sampai tahap pemeriksaan elektronik terkait dengan video yang viral. Namun hasil pemeriksaan itu diakui tidak bisa cepat selesai mengingat proses yang harus dilalui cukup panjang.
"Videonya itu dulu yang kami periksa, hasilnya nanti kami sampaikan. Sebab, pemeriksaan elektronik kan tidak bisa seketika itu (hasilnya)," ungkapnya, Rabu (21/8) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
Dia berjanji tidak akan menutupi hasil penyelidikan jika nantinya ditemukan adanya keterlibatan personel TNI di asrama mahasiswa Papua. Dia juga memastikan institusi TNI tidak akan melindungi anggotanya jika memang nantinya ditemukan ada kesalahan atau bertindak rasis.
"Sekarang dalam proses pemeriksaan, penyelidikan. Kami tidak bermaksud menutupi, mau melindungi anggota kami, tidak. Kalau memang bersalah kami akan beri hukuman sesuai tingkat kesalahannya," tegasnya.
Terkait pemeriksaan internal, dia mengaku sudah melakukannya. Namun, dia belum bisa menentukan yang harus bertanggung jawab dalam masalah ini. Alasannya, harus mendalami dulu.
"Pemeriksaan intern sudah tapi belum bisa tentukan, siapanya kan harus kita dalami dulu," tambahnya.
Disinggung soal sanksi yang akan diberikan jika nantinya anggota TNI terbukti bersalah, dilihat dari tingkat kesalahan yang dilakukan. Dia mencontohkan, hukuman bisa berupa pencopotan jabatan dan lainnya.
"Hukuman bisa pencopotan jabatan dan sebagainya sesuai tingkat kesalahan," katanya.
Sebelumnya, viral sebuah video yang berisi seorang pria berpakaian militer sedang adu mulut dengan penghuni asrama mahasiswa Papua. Dalam video tersebut terlontar kata-kata yang dianggap menyinggung perasaan warga Papua.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaKomitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, prajurit TNI dilarang untuk berpolitik.
Baca Selengkapnya