TNI Pastikan Tidak Ada Senjata Dirampas KST di Nduga Papua
Merdeka.com - Kepala Staf Umum TNI Letjen Bambang Ismawan memastikan tidak ada senjata prajurit yang dirampas Kelompok Separatis Teroris (KST). Diketahui kontak senjata antar prajurit TNI dan KST terjadi di Nduga Papua.
Satu prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin tewas. Saat itu, TNI tengah melancarkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air, Capt Philips Mark Merthens.
"Enggak ada itu (senjata dirampas KST). Senjata semua kembali. Ini (pertanyaan) yang diklaim 9 pucuk kan ya," kata Bambang kepada wartawan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
Bambang mengakui juga mendengar kabar adanya senjata prajurit TNI yang dirampas KST. Namun, ia menegaskan hal itu hoaks.
"Saya juga dengar. Tapi tidak. Itu tadi yang 4 orang yang sudah kembali tadi siang sudah masuk ke pos, jadi tinggal 5 orang itu semoga bisa kita segera temukan," bebernya.
Sebelumnya, Kelompok Separatis Teroris (KST) melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI pada Sabtu (15/4) sore. Penyerangan di wilayah Kabupaten Nduga, Papua ini terjadi saat TNI akan melakukan penyelamatan terhadap Pilot Susi Air Captain Philips M.
"Dari Satgas ini mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera, kemudian ada serangan dari mereka. Satu terjatuh di kedalaman 15 meter," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono kepada wartawan, Minggu (16/4).
Meski adanya korban dalam penyelamatan terhadap Captain Philips, Julius memastikan tetap melakukan operasi dalam menyelamatkan pilot Susi Air.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca Selengkapnya"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca Selengkapnya