Ubah rekening dari akun driver, eks pegawai transportasi online raup Rp 1 M
Merdeka.com - Polisi meringkus mantan pegawai salah satu perusahaan transportasi online yang melakukan pembajakan akun milik pengemudi taksi dan ojek (driver) online. Dengan kemampuannya dan pengalaman bekerja, pelaku dengan mudah mengubah nomor rekening driver ke nomor rekening pribadinya.
"(TM) Pernah menjadi admin call center. Admin punya kewenangan untuk melihat akun email, dan data pribadi termasuk nomor rekening sopir yang terdaftar," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/6).
Setelah tidak bekerja, kata Ade, pelaku bekerja sama dengan tiga admin call center. TM menyewa akun admin call center milik tiga pelaku lainnya yang masih aktif bekerja.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Siapa yang mendapatkan pertolongan dari driver online? 'Bapak Nurahman patut diberi apresiasi karena telah jadi penyelamat nyawa papa saya,' tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Bagaimana cara driver ojek online melewati jalan tikus? Melintas di jalan tikus tak boleh ugal-ugalan. Sopan santun tetap dijaga. "Kanan kiri rumah orang, ada anak-anak yang main, bapak-bapak duduk pinggir jalan. Harus permisi ."
-
Bagaimana driver online tersebut membantu penumpangnya? 'Diantarlah sampai ke RS, dibantu urus sampai ke dalam, dibantu uruskan BPJS, sampai papa bisa masuk dan segera ditangani dokter,' lanjutnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
"Kemudian salah seorang pelaku GRW membuat akun rekening untuk menampung. Akun admin call center tersebut disewa dengan harga sekitar Rp 2 juta sampai Rp 4 juta per hari," ujar Ade.
"(Inisial para pelaku) YSBP, YD, RH, dan GRW," sambungnya.
Dengan sewa itu, lanjutnya, TM dengan bebas membajak akun milik pengendara transportasi online dengan memindahkan uang intensif kepada beberapa rekannya.
"Selama beroperasi dari tahun 2017, TM telah meraup untung sekitar Rp 1 miliar. Dia hanya butuh waktu sekitar 2 sampai 3 menit untuk beraksi. Akun uang diretas kurang lebih 3.000 akun dan untung sebanyak Rp 1 miliar," katanya.
Atas perbuatannya, para pelaku diancam Pasal 368 KUHP, Pasal ITE, yang ancaman di atas 10 tahun penjara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat ada 112 rekening yang dibuka atas perintah tersangka
Baca SelengkapnyaAwalnya pihak kepolisian meminta Bank Jago memblokir sejumlah rekening di Bank Jago karena terindikasi menerima aliran dana ilegal.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan Karyawan Bank Jago, IA (33) dijebloskan ke penjara karena mencuri Rp1,3 miliar dari rekening yang sedang diblokir aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok para pelaku.
Baca SelengkapnyaAde Ary belum merincikan terkait penggeledahan money changer tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaTernyata, pelaku pencuri ban mobil di ITC Cempaka Emas dan RSUD Koja adalah sopir taksi online
Baca SelengkapnyaBank Jago Dibobol Mantan Pegawai, Begini Nasib Dana dan Data Nasabah
Baca SelengkapnyaMereka yang ditangkap di Bandara Internasional Soekarno Hatta itu inisial B, BK dan juga HF.
Baca SelengkapnyaPegawai Komdigi menyimpan uang setoran dari bandar judi online di rekening tersembunyi.
Baca SelengkapnyaPara bandar judi online menyetorkan uang tersebut kepada pegawai Komidigi secara tunai melalui kantor money changer.
Baca Selengkapnya