Uji ilmu kebal, geng motor inggris 2 kali serang warga di Jagakarsa
Merdeka.com - Puluhan anggota geng motor inggris belajar ilmu kebal dari kelompok Mahesa Kurung di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Agar tidak dicurigai kelompok ini membuka praktik di bengkel ketok magic depan Stasiun Tanjung Barat.
Ternyata para geng motor menimba ilmu di sana untuk melakukan kejahatan. Tercatat sudah dua kali geng ini berkeliaran di Pasar Minggu dan Jagakarsa untuk menyerang kelompok lain atau warga yang berada di pinggir jalan.
"Tujuannya menguji ilmu kebal dengan perantara ajimat yang didapatkan setelah belajar di kelompok Mahesa Kurung," ujar Humas Polsek Jagakarsa Aiptu Khairul, Minggu (4/9).
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Di mana anak motor sering berkumpul? Dari berbagai momen kebersamaan anak motor kerap terlontar kata-kata keren yang inspiratif.
-
Dimana gerombolan motor itu masuk? Gerombolan bermotor itu datang ke Kampung Al-Furqon, Desa Cisolok ini dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Dimana sekte penyembah sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Siapa yang melatih pengguna motor listrik? Thamsir Sutrisno, Kepala Wilayah Astra Motor Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa mereka menyediakan berbagai ekosistem penunjang, termasuk safety riding, untuk melengkapi kehadiran sepeda motor listrik Honda EM1 e: di Makassar.
Menurut Khairul, setiap kali beraksi dengan mereka membawa 30 motor berboncengan. Umumnya para anggota geng merupakan anak baru gede (ABG). "Saling berboncengan dengan membawa senjata tajam," tuturnya.
Biasanya pimpinan kelompok ini menurunkan ilmunya setiap satu kali dalam seminggu, tepatnya malam Sabtu. Latihan dan pengajian dipimpin oleh seorang Bayu. "Dari informasi mereka yang melakukan latihan dan belajar ilmu kebal dan ilmu pengasih pada malam hari," ungkapnya.
Informasi ini awalnya beredar melalui media sosial. 22 Personel polisi dengan dipimpin Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari langsung mendatangi lokasi pada pukul 23.00 Wib, Jumat 2 September 2016.
"Diamankan mengamankan Bayu Aji Prakoso yang mengaku sebagai pemimpin kelompok Mahesa Kurung bersama dua pengikutnya yang masih di bawah umur," katanya.
Selanjutnya, tiga orang yang diduga bagian dari kelompok ini diamankan ke Polsek Jagakarsa untuk pengusutan lebih lanjut. Sejumlah barang bukti di lokasi kejadian juga diamankan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaPerjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaWarga panik hendak menolong sejumlah orang yang telah terkapar di bahu jalan.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaAkhir Pelarian Dua Anggota Gengster Sadis yang Bacok Pemuda di Tangerang!
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca Selengkapnya