Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unggahan status FB tak ada unsur kebencian, kasus dosen USU diminta disudahi

Unggahan status FB tak ada unsur kebencian, kasus dosen USU diminta disudahi dosen USU ditangkap karena status FB. ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Penangkapan sekaligus penahanan terhadap dosen Universitas Sumatera Utara (USU), HDL (46), karena dugaan ujaran kebencian, mendapat protes. Polda Sumut diminta fokus pada masalah yang lebih penting.

Protes disampaikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara. Status yang diposting HDL, "Skenario pengalihan yang sempurna #2019gantipresiden" dinilai tidak dapat dikategorikan sebagai ujaran kebencian. Menurut mereka, sikap Polda Sumut berlebihan dalam kasus ini.

"Karena dalam postingan tersebut memang tidak ada nuansa ujaran kebenciannya. Apalagi jika mau dikaitkan dengan peristiwa bom surabaya seperti pemberitaan yang beredar saat ini. Jelas dalam postingan tersebut tidak ada menyinggung soal bom," kata Ketua umum Badan Koordinasi (Badko) HMI, Septian Fujiansyah Chaniago, Sumatera Utara, Kamis (24/5).

Menurut Septian, postingan HDL lebih mengarah kepada pendapat ataupun kritik terhadap pemerintah. Hal itu merupakan konsekuensi dalam berdemokrasi dan merupakan hak konstitusional warga negara.

"Oleh karenanya HMI meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw, untuk menyudahi kasus ini dan lebih menyarankan Kapolda untuk lebih fokus dalam agenda pengawalan Kamtibmas sepanjang bulan Ramadhan dan menuju Pilgub Sumut 27 Juni mendatang," imbaunya.

Saat ini, HDL masih berada di dalam tahanan Polda Sumut. "Masih dalam proses sidik, dan yang bersangkutan masih ditahan," kata Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja.

HDL ditahan penyidik Polda Sumut karena diduga melakukan ujaran kebencian. Pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan dosen Ilmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara (USU) itu ditangkap di rumahnya di Jalan Melinjo II Kompleks Johor Permai, Medan Johor, Medan, Sabtu (19/5).

HDL diamankan setelah statusnya di halaman Facebook miliknya, di antaranya "Skenario pengalihan yg sempurna... #2019GantiPresiden" mengundang perdebatan. Polisi menduga dia telah melakukan ujaran kebencian melalui status yang ditulis pascateror di Surabaya, Minggu (13/5).

Setelah postingannya viral, perempuan dengan pendidikan terakhir S2 ini langsung menutup akun facebooknya. Namun, netizen sudah menyimpan screenshootnya dan membagikannya ke media daring.

HDL diduga telah melakukan ujaran kebencian. Mereka dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang ITE.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!

Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P

Baca Selengkapnya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya

Di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Kapolda DIY Tegaskan Tak Ada Larangan Anies Jadi Pembicara di UGM
Kapolda DIY Tegaskan Tak Ada Larangan Anies Jadi Pembicara di UGM

Polisi meminta pihak panitia dan UGM terbuka terkait pelarangan Anies menjadi pembicara.

Baca Selengkapnya
Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini
Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini

Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya
Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya

Banner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak

Rektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko

Baca Selengkapnya
Kabar Polisi Minta Rektor untuk Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Kata Wakapolri
Kabar Polisi Minta Rektor untuk Bikin Video Apresiasi Jokowi, Ini Kata Wakapolri

Agus menegaskan tak ada satu kata pun yang dirinya sampaikan mengarah untuk menekan perguruan tinggi,

Baca Selengkapnya
Protes Pencopotan Dekan Gara-Gara Tolak Dokter Asing, Civitas Akademika FK Unair Gelar Aksi
Protes Pencopotan Dekan Gara-Gara Tolak Dokter Asing, Civitas Akademika FK Unair Gelar Aksi

Aksi akan digelar di dalam kampus, tepatnya di depan patung Airlangga FK Unair.

Baca Selengkapnya
Universitas Indonesia Buka Suara soal Dugaan Datanya Bocor dan Dijual Hacker
Universitas Indonesia Buka Suara soal Dugaan Datanya Bocor dan Dijual Hacker

Data milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Bebaskan Pembuat Hoaks Polisi Bawa Pulang Baju Bekas Sitaan
Polda Metro Bebaskan Pembuat Hoaks Polisi Bawa Pulang Baju Bekas Sitaan

Polisi membebaskan tersangka karena alasan tidak menemukan niat jahat.

Baca Selengkapnya
Fotonya Bareng Prabowo-Gibran Viral, Ini Penjelasan Dandim Sukoharjo
Fotonya Bareng Prabowo-Gibran Viral, Ini Penjelasan Dandim Sukoharjo

Dandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Dosen Pembimbing Jokowi di UGM Jadi Buronan
CEK FAKTA: Hoaks Dosen Pembimbing Jokowi di UGM Jadi Buronan

Unggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.

Baca Selengkapnya