UNS Ajak Mahasiswa Laporkan Tindak Kekerasan Ormawa ke Rektorat
Merdeka.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) saat mengikuti Diklatsar Menwa, Minggu (24/11) lalu. Mereka juga meminta agar mahasiswa melaporkan tindak kekerasan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) ke pihak rektorat.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus mengatakan, pascaaksi yang dilakukan mahasiswa di depan gedung rektorat Senin (1/11) lalu, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa yang memiliki data dan informasi pendukung terkait terjadinya kekerasan pada Ormawa di lingkungan UNS.
"Bagi yang memiliki data dan informasi pendukung, silakan menyampaikan kepada tim sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan evaluasi," ujar Yunus, Rabu (3/11).
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Yunus menyampaikan, pimpinan UNS pada Senin (1/11) sore langsung menugaskan salah satu anggota Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS untuk menemui keluarga Gilang di Karanganyar. Upaya ini dalam rangka menawarkan pendampingan kesehatan bagi keluarga.
"Tim UNS ditemui oleh Sunardi, ayah almarhum yang didampingi 3 anggota keluarga. Pihak keluarga menyambut baik tawaran pendampingan kesehatan dari kami (UNS). Terkait jadwal pendampingan/konseling, mereka akan berkoordinasi dengan anggota keluarga yang memerlukan," imbuhnya.
Selain itu, tim evaluasi juga terus memonitor perkembangan insiden di media massa dan media sosial. Salah satu yang menjadi perhatian adalah unggahan di akun Twitter @putri_yudianti berjudul "Tragedi Menwa UNS 2013" yang diduga menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa yang melakukan aksi.
Pada Senin (1/11) sore, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS Rohman Agus Pratomo telah menghubungi pemilik akun Twitter @putri_yudianti untuk meminta kesediaannya dalam berdiskusi dengan tim evaluasi terkait informasi yang diunggah.
"Kita sudah hubungi pemilik akun, tapi belum menyatakan kesediaannya," pungkas dia.
Sebelumnya, Senin (1/11), ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas mendatangi gedung rektorat untuk meminta kejelasan kronologi kematian Gilang Endi Saputra, mahasiswa semester 3 Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS. Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pertanggungjawaban rektorat dan Korps Mahasiswa Siaga atau Resimen Mahasiswa (Menwa) atas kematian Gilang, serta pembubaran Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaKubu dr Aulia meminya penyelidikan kasus yang tengah dilakukan polda Jateng harus terus dikawal.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaRektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaKasus ini diunggah akun X @araoulette terkait dugaan pemerkosaan yang diduga dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan berinisial MJP.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca Selengkapnya