Update Covid-19 Jakarta 17 April 2020: 2.815 Orang Positif, 204 Sembuh
Merdeka.com - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kembali menyampaikan data pasien positif virus corona di seluruh Indonesia. Per hari ini, Jumat (17/4/2020) hingga pukul 12.00 WIB, untuk wilayah DKI Jakarta tercatat mencapai 2.815 orang.
Kenaikan pasien positif di Ibu Kota berdasarkan data sebelumnya ditambah kasus baru sebanyak 154 orang. Sementara total penambahan untuk seluruh wilayah Indonesia ada 407 kasus.
"Jumlah akumulatif pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 5.923 orang," tutur Yurianto di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Secara rinci, berdasarkan data paparan untuk pasien positif mulai dari wilayah Aceh 5 orang, Bali 124 orang, Banten 311 orang, Bangka Belitung 6 orang, Bengkulu 4 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 64 orang, DKI Jakarta 2.815 orang, Jambi 8 orang, Jawa Barat 632 orang, Jawa Tengah 304 orang, Jawa Timur 522 orang, Kalimantan Barat 21 orang, Kalimantan Timur 44 orang, Kalimantan Tengah 35 orang, Kalimantan Selatan 74 orang, dan Kalimantan Utara 47 orang.
Kemudian Kepulauan Riau 58 orang, Nusa Tenggara Barat 51 orang, Sumatera Selatan 54 orang, Sumatera Barat 62, Sulawesi Utara 18 orang, Sumatera Utara 79 orang, Sulawesi Tenggara 27 orang, Sulawesi Selatan 332 orang, dan Sulawesi Tengah 24 orang.
Selanjutnya Lampung 26 orang, Riau 26 orang, Maluku Utara 4 orang, Maluku 14 orang, Papua Barat 5, Papua 89 orang, dan Sulawesi Barat 7 orang, Nusa Tenggara Timur 1, Gorontalo 4 orang.
Kemudian data penyebaran pasien dinyatakan sembuh tersebut untuk wilayah Aceh 4 orang, Bali 36 orang, Banten 9 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 25 orang, DKI Jakarta 204 orang, dan Jawa Barat 41 orang, Jawa Tengah 36 orang, Jawa Timur 94 orang, Kalimantan Barat 5 orang, Kalimantan Timur 10 orang, Kalimantan Tengah 8 orang, Kalimantan Selatan 6 orang Kalimantan Utara 2 orang.
Kepulauan Riau 5 orang, Nusa Tenggara Barat 2 orang, Sumatera Selatan 5 orang, Sumatera Barat 11 orang, Sulawesi Utara 5 orang, Sumatera Utara 12 orang, Sulawesi Tenggara 4 orang, Sulawesi Selatan 43 orang, Sulawesi Tengah 2 orang.
Selanjutnya Lampung 10 orang, Riau 9 orang, Maluku Utara 2 orang, Maluku 1 orang, dan Papua 15 orang, Sulawesi Barat 1 orang.
Adapun data sebaran korban meninggal ada di wilayah Aceh 1 orang, Bali 2 orang, Banten 34 orang, Bangka Belitung 1 orang, Bengkulu 1 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 7 orang, DKI Jakarta 246 orang, Jawa Barat 56 orang, Jawa Tengah 41 orang, Jawa Timur 46 orang.
Kalimantan Barat 3 orang, Kalimantan Timur 1, Kalimantan Tengah 2 orang, Kalimantan Selatan 6 orang, Kalimantan Utara 1 orang, Kepulauan Riau 7 orang, Nusa Tenggara Barat 2 orang, Sumatera Selatan 2 orang, Sumatera Barat 6 orang, Sulawesi Utara 2 orang, Sumatera Utara 9 orang.
Kemudian Sulawesi Tenggara 1 orang, Sulawesi Selatan 23 orang, Sulawesi Tengah 3 orang, Lampung 5 orang, Riau 4 orang, Papua Barat 1 orang, Papua 6 orang, dan Sulawesi Barat 1 orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya