UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501 (1)
Merdeka.com - Rabu, 31 Desember 2014
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
Operasi 48 jam pencarian AirAsia QZ8501
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
22.06 WIB: Wanti Setiawati (30 tahun), adalah salah satu awak kabin turut dalam penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura jatuh pada Minggu (28/12) pekan lalu. Keluarga pun berbagi kenangan kisah-kisah sebelum Wanti menunaikan tugas sebagai pramugari di burung besi itu.
21.41 WIB: Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Jawa Timur mengaku memerlukan waktu dua sampai tiga hari buat memastikan identitas jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 jatuh pada Minggu pekan lalu (28/12).Masa itu termasuk dua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan baru saja tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan A. Yani, Surabaya, sore tadi (31/12).
21.29 WIB: Pihak imigrasi khusus kelas I Surabaya menyerahkan data-data para penumpang AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan Minggu (28/12). Data tersebut dikeluarkan atas permintaan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Endang Syamsir, Kepala Kantor Imigrasi Khusus Kelas I Surabaya mengungkapkan, ada 162 data yang dikeluarkan oleh sejumlah kantor imigrasi. Data tersebut merupakan data keimigrasian yang diambil saat yang bersangkutan mengurus paspor.
21.26 WIB: Komandan Lapangan Udara Iskandar, Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Letnan Kolonel Penerbang Jhonson, menyatakan menunda sementara pengiriman jenazah penumpang AirAsia QZ8501 ke Surabaya bila masih ditemukan oleh tim evakuasi di tengah laut. Dia mengatakan jenazah pun akan diinapkan lebih dulu di Rumah Sakit Umum Daerah Imanuddin.
"Kalau pun ada jasad diinapkan dulu di RSUD Imanuddin. Baru besok akan dilanjutkan proses pengiriman jenazah," kata Jhonson di Lanud Iskandar Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).
21.07 WIB: Dua jenazah korban AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan oleh tim evakuasi dari TNI AL akhirnya dikirim ke Pangkalanbun, Rabu (31/12) malam.Proses pemindahan turut melibatkan sebuah kapal tugboat milik warga. Proses pemindahan jenazah berlangsung dramatis di tengah ombak tinggi dan cuaca yang tidak bersahabat di lokasi penemuan.
Dua jenazah itu semula berada di ata dua KRI yang berbeda yakni KRI Yos Sudarso dan KRI Hasanuddin. Jenazah yang ada di KRI Yos Sudarso dari seragam dan name tag-nya teridentifikasi sebagai pramugari bernama Khairunnisa Haidar. Adapun satu jenazah di KRI Hasanuddin belum diketahui identitasnya.
20.25 WIB: Komandan KRI Bung Tomo Letkol TNI AL Ashari menyatakan alat sonar (sound navigation and ranging) di kapalnya telah membantu penemuan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501. Sonar ini mampu mendeteksi keberadaan logam di dalam laut.
"Sonar ini sebuah alat saja. Kontak-kontak bawah air saja mencari logam dan mencari benda lain," kata Ashari di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).
19.40 WIB: Sebuah foto yang memperlihatkan seorang tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 yang sedang berdoa di hidung pesawat ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak yang mengapresiasi tindakan anggota tersebut.
19.35 WIB: Deputi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda Tatang Zainuddin mengatakan Basarnas membatalkan rencana awal yang ingin menyatukan 5 jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501 ke KRI Banda Aceh. Hal itu menurutnya karena faktor cuaca di daerah operasi sangat buruk.
18.07 WIB: Presiden Direktur (Presdir) PT AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengaku masih punya keyakinan bahwa ada mukjizat penumpang AirAsia QZ8501 masih ada yang hidup dan bisa diselamatkan.
Lalu apa yang membuat dia yakin ada penumpang masih hidup? Sunu menjawab pendek, "Karena sebagai manusia bertuhan, masih ada kemungkinan mukjizat-mukjizat yang dilimpahkan kepada siapa saja termasuk kepada penumpang AirAsia."
17.31 WIB: Kapten pilot terobos awan pekat evakuasi korban AirAsia
Tim SAR mengaku kesulitan saat mengevakuasi jenazah penumpang Pesawat AirAsiaQZ8501 yang berada di tengah laut bersama KRI Bung Tomo.Salah satu Tim Basarnas Kapten Laut (P) Pangops Skuadron 400 Wings Udara 2, Chandra Budiarjo menceritakan ketika kondisi evakuasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di KRI Bung Tomo pada Rabu (31/12) siang tadi
16.56 WIB: Pesta tahun baru di seluruh Jawa Timur malam ini ditiadakan. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan perayaan pesta Tahun Baru 2015 di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk di Surabaya, malam ini ditiadakan. Hal itu untuk menjaga perasaan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501.
16.36 WIB: Tiba di Juanda, jenazah korban AirAsia dibawa ke RS Bhayangkara.
Dua jenazah atas nama Hayati Lutfiah asal Tegalsari, Surabaya, dan satu jenazah lagi belum teridentifikasi. Setelah tiba di Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya di Sidoarjo langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Surabaya.
16.02 WIB: Ini cara mencari jenazah korban AirAsia, manfaatkan burung.
Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593, Letnan Kolonel Laut (P) Arief Budiman mengatakan, sejumlah pertanda yang bisa mensinyalir adanya kemungkinan keberadaan pesawat AirAsia QZ8501, dari sejumlah tanda-tanda yang ada di alam. Salah satunya dengan melihat kerumunan burung di permukaan laut.
15.51 WIB: Basarnas dalami informasi adanya penumpang AirAsia yang selamat.
kepala Badan SAR Nasional Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan belum mengonfirmasi validitas kabar itu. Soelistyo menegaskan akan mencari kebenaran informasi tersebut.
"Itu bagian dari informasi dan belum saya confirm," kata Soelistyo di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12).
15.46 WIB: Satu jenazah penumpang AirAsia ditemukan pakai jaket pelampung.
Temuan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, ini menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang bagaimana kejadian yang sebenarnya ketika pesawat berpenumpang 162 orang itu jatuh ke laut.
15.40 WIB: 2 Mobil jenazah sudah disiapkan jemput korban AirAsia di Juanda.
Kedua ambulance itu lengkap dengan pengawalan polisi militer, ranger, diikuti Basarnas, TNI AU, keluarga dan polisi. Kabarnya, ambulance itu akan mengangkut dua jenazah yang lebih dulu akan datang dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
14.50 WIB: Titik jatuh QZ8501 ditemukan, CEO AirAsia datangi Pangkalanbun.
13.42 WIB: Jokowi tunjuk Jatim jadi pusat identifikasi Korban AirAsia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jawa Timur sebagai pusat identifikasi jenazah korban AirAsia QZ 8501 saat menggelar rapat gabungan dengan beberapa tim. Rapat tersebut digelar Jokowi usai mengunjungi keluarga korban di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, Selasa malam kemarin (30/12).
13.58 WIB: Cuaca buruk, Pasukan Katak gagal menyelam cari korban AirAsia.
Kondisi cuaca di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, memburuk pada Rabu (31/12) siang. Kondisi ini membuat tim gabungan Basarnas, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara menghentikan proses evakuasi penumpang pesawat AirAsia.
12.59 WIB: Dua jenazah korban AirAsia dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.
Dua jenazah korban AirAsia yang ditemukan di perairan dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Kotawaringin Barat. Kini tersisa lima jenazah masih berada di Kapal Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo.
12.42 WIB: TNI AD tambah personel untuk cari korban AirAsia.
"Penambahan personel dan armada terus dilakukan karena musibah ini bukan lagi persoalan nasional tetapi Internasional," kata Kepala Staf Korem 045/Garuda Jaya, Letkol Infantri Eko Prayitno di Pangkalpinang, seperti diberitakan Antara, Rabu (31/12).
12.10 WIB:Reportermerdeka.com, Putri Artika melaporkan langsung pernyataan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo usai sidang Kabinet Paripurna bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Soelistyo mengatakan, Basarnas akan melakukan tugas pencarian sampai tuntas yang difokuskan pada dua perintah presiden.
1. Pencarian bawah laut yang bertujuan untuk mencari bagian badan pesawat yang lain, temasuk mencari korban. Semua kekuatan laut, udara plus penyelam sudah berada di lokasi penemuan awal. Kendala yang dihadapi adalah masalah cuaca.
2. Basarnas dan jajaran yang melakukan tugas gabungan ini akan membantu sepenuhnya sampai Surabaya. Presidenn perintahkan penuhi harapan keluarga. Basarnas komunikasikan dan upayakan kekuatan yang ada untuk lakukan tugas itu.
11.33 WIB: Jokowi minta laporan detail evakuasi AirAsia.
Pada sidang kabinet terakhir di Tahun 2014 ini, Jokowi ingin me-review laporan-laporan yang berkaitan dengan insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
10.46 WIB: Evakuasi jenazah penumpang AirAsia, Tim SAR menuju KRI Bung Tomo.
Tim SAR gabungan TNI AL, TNI AU dan Basarnas mulai diberangkatkan menuju KRI Bung Tomo yang berada di sekitaran jarak 97 mil dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
10.35 WIB: Hari ini seluruh staf AirAsia dari ASEAN terbang ke Surabaya.
Seluruh staf AirAsia dari ASEAN, India, dan Jepang akan terbang menuju Surabaya. Mereka, lanjut Tony, akan bekerja membantu staf AirAsia yang berada di Indonesia.
10.00 WIB: Proses evakuasi korban AirAsia hari keempat terkendala cuaca buruk
08.15 WIB: Tiga jenazah kembali ditemukan, satu perempuan berpakaian pramugari
06.45 WIB: Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut melakukan penyelaman dari KRI Bung Tomo untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Air Asia QZ-8501 yang hilang pada Minggu (28/12) kemarin. Kapten Kopaska TNI AL, Edi Tirtayasa mengatakan, pihaknya menyiapkan 6 Tim Kopaska untuk membantu proses evakuasi.
"Kopaska sudah ada 6 tim, 2 tim sudah di Banda Aceh dan 4 tim di sini (Pangkalanbun) per tim berjumlah 7-8 orang," kata Edi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).
06.37 WIB: Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membuka posko di Landasan Udara Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12). Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, kedatangan tim KNKT dari Jakarta itu bertujuan untuk mendalami penemuan puing-puing dan benda yang diduga badan dari pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan Pangkalanbun kemarin.
03.25 WIB: Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengajak warganya untuk ikut mendoakan para penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Dia berharap keluarga korban diberikan ketabahan.
03.10 WIB: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berencana menggelar acara doa bersama pada saat perayaan Tahun Baru untuk para korban kecelakaan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang membawa 155 penumpang, Minggu (28/12) pagi. Acara itu sekaligus untuk menyampaikan rasa solidaritas atas kecelakaan itu.
"Itu acaranya memang untuk mengurangi hura-hura kok," kata Risma di Bandar Juanda, Selasa (30/12).
00.30 WIB: Dosen Universitas Pertahanan Prof Salim Said mengatakan Indonesia harus bangga dengan keberhasilan tim gabungan pencarian dan penyelamatan yang telah menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam waktu yang relatif singkat. Awalnya, dia pesimis pesawat itu bisa ditemukan.
00.09 WIB: Keluarga kapten pilot pesawat AirAsia QZ8501, Irianto masih berharap Irianto selamat. Kemenakan Irianto, Indra Kusuma mengatakan keluarganya terus memantau setiap perkembangan melalui televisi.
"Kami sangat mengapresiasi Tim Basarnas dan semua pihak yang dengan cepat menemukan keberadaan pesawat yang hilang sejak Minggu (28/12)," kata Indra Kusuma seperti dilansir Antara di Sleman, Yogyakarta, Selasa (30/12).
00.01 WIB: Tim SAR berhasil menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan telah mengevakuasi tiga jenazah penumpang. Selain itu, Tim juga melihat bayangan yang diduga pesawat di dalam laut.
Progres positif itu disambut baik Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia pun menunda sementara pembicaraan lanjutan soal bantuan dari sejumlah negara sahabat untuk ikut mencari pesawat yang memiliki rute Surabaya-Singapura itu.
Selasa, 30 Desember 2014
23.01 WIB: CEO AirAsia, Tony Fernandes berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas perhatiannya terhadap musibah AirAsia QZ8501. Jokowi hadir di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (30/12) petang, khusus untuk menemui keluarga korban di Posko Crisis Center AirAsia.
22.31 WIB: Sebagai bentuk solidaritas terhadap musibah Pesawat AirAsia QZ8501, warga Surabaya diminta tidak merayakan pergantian tahun 2014 ke 2015 secara berlebihan. Sebab, sebagian besar penumpang pesawat itu adalah warga Surabaya.
21.44 WIB: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mulai mengumpulkan data dari para keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Para keluarga penumpang mulai dimintai keterangan dan juga diambil contoh darah secara bergantian.
"Sesuai prosedur DVI internasional ada tiga fase yang dilakukan, pertama dilakukan oleh tim di TKP terkait penanganan jenazah yang ditemukan, selanjutnya penanganan jenazah oleh ahli forensik, pantologi dan ahli lain, dan tahap ketiga pengumpulan data dari keluarga. Semua berjalan secara paralel," kata Kombes Pol Budiono, Ketua Tim DVI yang juga Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Selasa (30/12).
21.29 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan, ada penambahan kapal untuk pemenuhan logistik tim evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. Namun, soal jumlah akan disesuaikan dengan kebutuhan.
20.28 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) FHB Soelistyo mengatakan kendati telah menemukan serpihan-serpihan material milik AirAsia QZ8501, namun hingga petang ini pihaknya belum menemukan badan pesawatnahas tersebut.
20.01 WIB: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah sudah menyiapkan bantuan untuk proses evakuasi jenazah korban AirAsia QZ-8501. Pesawatnahas itu diduga kuat jatuh di wilayah perairan kabupaten di Kalimantan Tengah itu.
19.37 WIB: Sebelum mengunjungi Crisis Center di Bandara Juanda, Surabaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan melihat langsung lokasi penemuan puing-puing pesawatAirAsia QZ8501 di Selat Karimata atau sekitar perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Jokowi menumpang pesawat Hercules TNI AU
19.33 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan telah mengevakuasi 3 jenazah korban kecelakaan pesawatAirAsia QZ-8501. Ketiga jenazah itu terdiri dari dua wanita dan satu laki-laki.
Selain itu, dia juga menjelaskan proses evakuasi menemui hambatan berupa tingginya gelombang air laut dan cuaca buruk.
18.17 WIB: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengkritik tayangan televisi yang mempertontonkan gambar mengapungnya jasad korban AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Menurut KPI, hal tersebut tidak mengindahkan kode etik jurnalistik.
"Terkait dengan ditemukannya pesawatAirAsia QZ8501 KPI menilai terdapat televisi yang terlihat meliput menampilkan korban jenazah secara close-up hal ini jelas melanggar prinsip-prinsip jurnalistik, kaidah kesopanan dan kaidah-kaidah yang berlaku di negeri ini," kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran, Agatha Lily, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (30/12).
18.00 WIB: Keluarga penumpang AirAsia QZ8501itu mendampingi TNI AU yang sibuk melakukan pencarian dengan menyisir Laut Jawa.
17.41 WIB: Insiden beruntun menimpa AirAsia. Di Filipina, armada maskapai murah itu tergelincir keluar jalur saat mendarat pada pukul 16.50 waktu setempat pada hari ini, Selasa (30/12). Insiden keluar jalur terjadi dalam penerbangan AirAsia di Bandar Udara Kalibo Provinsi Aklan, Pulau Panay seperti dilaporkan Situs Coconut Manila.
17.26 WIB: Kapal perang Indonesia, KRI Bung Tomo telah mengevakuasi 40 jasad penumpang AirAsia QZ8501 dari tengah laut. Proses evakuasi tersebut dilakukan beberapa saat setelah tim pemantau udara menemukan serpihan pesawat yang hilang sejak Minggu (30/12) lalu.
17.15 WIB: Tim SAR telah menemukan barang-barang milik penumpang pesawatAirAsia QZ-8501 di laut. Barang-barang tersebut kemudian dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Laut.
"Menemukan tabung oksigen, koper warna biru punya penumpang, ada serpihan bagian dalam pesawat," kata Panglima Komando Operasional TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda A. Dwi Putranto dalam keterangan persnya di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12)
17.10 WIB: Ditemukan mayat di laut, keluarga korban AirAsia banyak pingsan. Suasana duka dan penuh isak tangis keluarga korban AirAsia menyelimuti Bandara Juanda.
17.05 WIB: Polri temukan sinyal handphone aktif milik penumpang AirAsia
16.44 WIB: Petugas Basarnas mendirikan posko sebagai tempat evakuasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat evakuasi karena jaraknya cukup dekat dengan lokasi temuan serpihan pesawat AirAsia dan jenazah penumpang.
BACA JUGA
Media asing ungkap bobroknya industri penerbangan Indonesia
4 Bahaya awan Cumulonimbus bagi penerbangan
16.12 WIB:Lokasi jatuhnyapesawatAirAsia QZ8501 di wilayah perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, diduga tidak jauh dari pantai. Ini lantaran ditemukan serpihan yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai.
16.01 WIB: Upaya pencarian pesawatAirAsia yang hilang kini sudah menemui titik terang. Tim SAR gabungan berhasil menemukan sejumlah serpihan pesawatdan enam jenazah di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Keberhasilan itu mendapat apresiasi langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang terus bekerja hingga pesawat tersebut ditemukan.
15.55 WIB: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan terbang ke lokasi penemuan jenazah dan serpihan pesawatAirAsia QZ8501 di sebelah Barat Daya Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Usai ke TKP, Jokowi rencananya akan terbang langsung ke Bandara Juanda Surabaya untuk menemui para keluarga penumpang.
15.40 WIB: 64 unit ambulance dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, empat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), enam unit dari Dinas Sosial, lima unit dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan lima unit lainnya dari rumah sakit swasta disiapkan di Surabaya.
15.39 WIB: Risma papah korban. Di tengah kegaduhan dan tangisan histeris itu, seorang wanita berkerudung hitam dengan pakaian hitam juga terlihat hilir mudik. Wanita yang tak lain adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismahariniitu terlihat mengelus-elus para keluarga korban AirAsia. "Yang sabar ya bu," ujar Risma, Selasa (30/12).
Bahkan ketika ada seorang wanita yang terkulai lemas dan tidak sanggup berdiri, Risma juga ikut memapah wanita itu ke salah sudut ruangan. Risma dan beberapa orang lainnya menyandarkan wanita yang tampak shock itu di salah satu kursi.
15.28 WIB: Direktur operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI AU Supriyadi mengatakan, evakuasi penemuan PesawatAir Asia QZ-8501 akan dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dengan menggunakan KRI Bung Tomo lantaran cuaca yang buruk menjadi kendala mengevakuasi jenazah penumpang tersebut.
15.25 WIB: Suasana duka menyelimuti Posko Crisis Center AirAsia Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pasca-menerima informasi ditemukannya bangkai pesawatAirAsia QZ8501, Selasa sore (30/12).Bahkan, beberapa di antara keluarga korban menangis sejadi-jadinya dan berteriak histeris.Mereka pun dibawa keluar dari Posko Crisis Center dan dibawa ke Posko Ante Mortem Indonesia (DVI) Polda Jawa Timur yang berada di sebelah Crisis Center.
15.16 WIB: Suasana haru dan duka menyelimuti ruangan khusus yang disediakan Bandara Juanda untuk keluarga para penumpang AirAsia QZ8501. Bahkan para keluarga berteriak histeris saat menyaksikan salah satu stasiun tv menayangkan serpihan dan korban pesawat nahas itu.
15.07 WIB: Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI AU Supriadi mengatakan bahwa anggotanya telah menemukan 3 jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ8501. Penemuan itu ditemukan di titik radial 225 jarak 97 mil dari Pangkalanbun. "Evakuasi dari kantor Basarnas Banjarmasin memakai Helikopter Ois, dari hasil kegiatan di lokasi menemukan 3 mayat," kata Supriadi di lokasi, Selasa (30/12). Sementara itu dari laporan tim Basarnas lainnya sudah menemukan 6 jenazah di laut.
15.06 WIB: Kronologi penemuan serpihan pesawat AirAsiadi Pangkalanbun
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo memastikan penemuan serpihanpesawatdan jenazah di peraian Pangkalanbun, Kalimantan Tengah adalah milikpesawatAirAsia QZ8501.
14.56 WIB: Salah satu seorang nelayan, Rahmat mendengar suara ledakan saat dirinya di tengah Laut Singgora, Kalimantan Tengah pada Minggu (28/12) sekitar pukul 09.00 WITA.Dia menduga ledakan itu berasal dari pesawat AirAsia QZ 8510 yang saat ini masih hilang
14.54 WIB: Pencarian hari ketigapesawatAirAsia QZ8501 menemukan titik terang. Setelah ditemukan sejumlah serpihan, tim pencari juga menemukan bayangan di dalam perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah."Pesawat Hercules TNI AU yang menggambarkan bayangan di dalam laut, seperti diduga bentuk pesawat, pada pukul 13.00 Wib," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (30/12).
14.50 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan serpihan-serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah merupakan bagian daripesawatAirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
14.49 WIB: Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menerangkan:
Pesawat C 295 TNI AU menemukan benda serpihan yang mengapung pada posisi 03.46.50 S.
Hercules menemukan lempengan logam.
Hercules yang menemukan bayangan seperti diduga bentuk pesawat. Pencarian dilakukan untuk meyakinkan temuan dan melihat benda mengapung yang diduga salah satu jasad dari penumpang berikut beberapa serpihan.
TNI AL KRI Bung Tomo melihat yang diduga benda terapung emergency exit pintu pesawat.
KRI Bung Tomo bersama melaksanakan pencarian sekaligus, cari emergency exit.
13.49 WIB: Ini titik ditemukannya serpihan diduga milik AirAsia
Serpihan pertama di 03.52,50 lintang selatan, 110.30,53 bujur timur. Serpihan kedua 03527,3 selatan dan 110,30,18 selatan. Serpihan ketiga 03.52,62 lintang selatan dan 110.29,39 bujur timur
13.37 WIB: Sejumlah serpihan benda yang didugapesawatAirAsia QZ8501 ditemukan oleh tim SAR. Seorang fotografer AFP yang ikut dalam penerbangan untuk mencari AirAsia melihat serpihan-serpihan itu mengapung di laut. Puing-puing itu menyerupai pelampung, pintupesawatdan ada tabung berwarna oranye. Serpihan itu bertebaran di laut.
"Kami melihat ada sekitar 10 benda besar dan benda berwarna putihjumlahnya banyak," kata Pangkoopsau 1 Marsda Agus Dwi Putranto dalam keterangan persnya di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah , Selasa (30/12).
SELENGKAPNYA:
FOTO-FOTO SERPIHAN DIDUGA DARI AIR ASIA
12.57 WIB: Seorang nelayan, Taha menemukan serpihan diduga merupakan bagian ekor AirAsia QZ 8510 yang saat ini hilang dan masih tahap pencarian. Penemuan itu terjadi di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh.
12.52 WIB: Seperti yang dilaporkan wartawan merdeka.com dari Pangkalanbun, Selasa (30/12), benda berwarna oranye tersebutnampak seperti sebuah pelampung, sedang di sekitarnya nampak serpihan warna putih yang diduga berasal daripesawatAirAsia.
12.41 WIB: Benda mirip pintu darurat pesawat terlihat tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak dua hari terakhir. Informasi ini disampaikan oleh Kantor Berita Agen France-Presse lewat akun Twitter resminya, Selasa (30/12). Letak penemuannya dari Pangkalan Bun sekitar 105 Nautical Mile (setara 190 kilometer).
12.27 WIB: Rabu besok (31/12), PT Angkasa Pura I dan AirAsia berencana melakukan trip (perjalanan) ke lokasi pencarian bersama keluarga penumpang AirAsia QZ8501.Tentu saja, tetap harus berkoordinasi dengan pihak Basarnas.
11.41 WIB: Badan SAR Nasional mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang dilaporkan oleh nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam. Pesawat itu yakni CN 235 milik TNI AL dan ME 35."Kita kirim ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang berukuran panjang empat meter dan lebar satu meter berwarna merah putih oleh nelayan tersebut," ujar Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa (30/12).
11.36 WIB: Tim SAR memperluas lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Hari ketiga pencarian, Selasa (30/12), Basarnas memperluas wilayah pencarian menjadi tiga belas titik yang terbagi di kawasan Bangka Belitung, kalimantan Barat dan kalimantan Selatan.
"Awalnya pencarian hanya 4 area, hari kedua 7 area dan har ini kita tingkatkan dan diperluas menjadi 13 area," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo dalam keterangan persnya di Kantor Basarnas Jakarta, Selasa (30/12).
11.13 WIB: Selain Korea Selatan, Singapura, Australia dan Malaysia, kini giliran China akan membantu operasi pencarian pesawat berpenumpang 155 orang itu.
11.01 WIB: Ketua Adat Belitung Timur Hadi Muhammad Sae'i (78) berdoa sambil memegang tasbihdi Posko SAR Terpadu Desa Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (30/12). Menurut beliau, hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 ini disebabkan oleh campur tangan jin dari alam gaib.
10.48 WIB: Polairud mendapatkan informasi kalau seorang nelayan menemukan benda diduga serpihan ekorpesawatAirAsia di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Benda tersebut berbentuk serpihan berwarna merah dan putih.
10.43 WIB: Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan penemuan tersebut berasal dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
10.29 WIB: Dua orang nelayan mengaku mendengar suara dentuman keras di sekitar perairan Pangkalanbun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Setelah itu, para nelayan melaporkan ke Basarnas.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi korban maupun kendaraan masih berjalan. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pendataan terhadap para korban.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnyaiperkirakan proses olah TKP akan berlangsung maksimal hingga satu jam ke depan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca Selengkapnya