Usai Bunuh Dukun Pengganda Uang, Nanda Serahkan Diri ke Polres Karawang
Merdeka.com - Nanda Somantri (29) warga Nagrojaya, Desa Sukamulya, Subang, menyerahkan diri ke Mapolres Karawang, setelah melakukan penusukan hingga tewasnya seorang dukun pengganda uang Ono Karno (62) warga Kampung Pasir Waru, Desa Karanganyar, Karawang.
"Pelaku menyerahkan diri setelah melakukan pembunuhan terhadap korban dengan menggunakan senjata pisau belati," kata Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Bimantoro Kurniawan, Sabtu (22/2).
Dia mengatakan, kronologi kejadian berawal ketika pelaku sengaja berangkat dari Subang mendatangi rumah dukun pengganda uang. Pelaku datang untuk menjajal ilmu sang dukun yang dikabarkan punya ilmu setingkat wali pada Jumat (21/2).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
Kemudian saat pelaku bertemu korban, Nanda mempertanyakan uang ayahnya sekitar Rp 200 juta yang akan digandakan secara gaib. Saat itu sempat terjadi cekcok mulut sampai pelaku dimarahi dan di caci maki oleh korban.
Tidak terima dengan caci maki, pelaku akhirnya mengeluarkan dua bilah pisau yang dibawanya dan menusukannya ke korban. Akibatnya korban mengalami luka di bagian perut dan leher.
"Karena merasa tidak terima dicaci maki ,pelaku mengeluarkan pisau dan menusuk korban berulangkali hingga bersimbah darah," terang Bimantoro.
Setelah korbannya jatuh, pelaku pergi dan meninggalkan pisau di sekitar TKP. Kemudian pelaku pergi menyerahkan diri ke Polres Karawang.
Polisi lalu mendatangi tempat kejadian perkara dan menemukan korban tergeletak bersimbah darah. Tubuh korban kemudian dievakuasi ke RSUD Karawang.
"Korban sempat dievakuasi ke ruang IGD RSUD Karawang untuk mendapatkan perawatan medis namun nyawanya tidak terselamatkan," tutup Bimantoro.
Atas perbuatannya pelaku terancam Pasal 340 KUHP dan atau pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP. Dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaDukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca Selengkapnya