Usai ditutup, yayasan Dimas Kanjeng di Kaltim sering didatangi orang
Merdeka.com - Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Samarinda, diduga merugikan pengikutnya hingga miliaran rupiah. Namun sayang sampai saat ini, yang melapor ke polisi baru satu orang.
"Beberapa orang yang datang ke padepokan, melihat dari luar, sempat bicara-bicara ke warga sekitar padepokan ini. Ada yang mengaku rugi ratusan juta, ada yang rugi Rp 1 miliar," kata tetangga padepokan, Suyamto saat berbincang bersama merdeka.com, Senin (17/10).
Yang disayangkan, warga diduga pengikutnya itu, tidak menemui ketua RT 22 Neneng, yang tidak lain istri Suyamto. Daarul Ukhuwah berada di RT 22, Jalan Ir Sutami, kelurahan Karang Asam Ulu, kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Dimana penipuan DJP terjadi? Modus penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti phising, spoofing (penyaruan), penipuan mengatasnamakan pejabat/pegawai DJP, dan penipuan rekrutmen pegawai DJP,' kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta.
"Yang bicara dengan tetangga-tetangga di sini, sayang sekali tidak menemui istri saya atau saya. Jadi belum bisa dipastikan apakah benar rugi ratusan juta sampai miliaran, atau apakah benar itu pengikutnya," terang Suyamto.
"Tapi memang tidak sedikit orang yang mondar mandir depan padepokan naik motor, sambil melihat ke dalam padepokan. Seandainya menemui saya, kemungkinan saya arahkan melapor ke kepolisian, supaya jelas," tambah Suyamto.
Hingga saat ini, pemimpin yayasan Sumaryono masih buron. Diduga dia berada di Surabaya, Jawa Timur.
Sejauh ini polisi masih mencari kepastian keberadaannya, usai pelaporan salah seorang pengikutnya ke Polresta Samarinda, Ida (42), warga Samarinda yang tinggal di Jalan AW Syachranie, Sabtu (8/10) lalu. Ida mengaku ditipu mencapai Rp 23,5 juta.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono memastikan Sumaryono masih dicari dan belum dipastikan keberadaannya.
"Ya masih kita cari ya sampai sekarang. Posisi terakhir dia berada di Jawa Timur, masih terkait laporan sebelumnya (pelapor atas nama Ida)," kata Sudarsono. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaPara korban diharuskan membayar uang jaminan hingga jutaan rupiah. Total uang yang terkumpul mencapai Rp72 juta dari 72 pemilik katering.
Baca SelengkapnyaPetisi itu dibuat sebagai bentuk kekecewaan donator terhadap Agus.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti diduga dipakai penyewa untuk dijadikan markas pelaku penipuan online
Baca SelengkapnyaPanji memakai dana tersebut untuk keperluan pribadi dengan memindahkan dari rekening yayasan ke pribadi.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana membongkar penggunaan identitas palsu Panji dalam menggelapkan dana pesantren.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca SelengkapnyaKetua Panti Asuhan menyebut peristiwa ini untuk kali pertama kali terjadi dan berharap tak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan dari Lapas Kelas IIB Indramayu, Kamis (9/11) kemarin.
Baca SelengkapnyaMenurut Ivan, modusnya yakni pelaku memberitahukan cek tersebut yang kemudian meminta bantuan agar membantu mencairkan cek tersebut.
Baca SelengkapnyaPPATK mengungkapkan temuan soal kabar Ponpes Al-Zaytun Buka Jasa Pencucian Uang
Baca SelengkapnyaPenggelapan uang ini hanya dilakukan dalam beberapa hari.
Baca Selengkapnya