Usut Dugaan Korupsi Damkar, Kejari Depok Banjir Dukungan Lewat Karangan Bunga
Merdeka.com - Dukungan kepada Kejaksaan Negeri Depok dalam mengungkap dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) mengalir dari berbagai pihak. Bentuk dukungan pun beragam, termasuk melalui karangan bunga. Seperti yang terlihat di di halaman Kejari, berjejer belasan karangan bunga dari berbagai pihak yang menginginkan agar dugaan korupsi tersebut diungkap gamblang.
Karangan bunga berdatangan sejak pukul 07.00 WIB, Kamis (15/4). Karangan bunga itu diletakkan di depan kantor Kejari Depok.
"Karangan bunga datang ke kantor tadi pagi jam 7 udah pada sampai satu per satu. Buat ditaruhh ke kantor Kejaksaan," kata petugas keamanan Kejari Depok, Amat, Kamis (15/4).
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Siapa yang melaporkan Dewas KPK? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
Setidaknya ada 14 karangan bunga yang berjejer di sana. Mulai dari Pegiat Whistleblower Indonesia, Koalisi Anti Korupsi Depok, Orang Waras Depok, Pembela Merah Putih dan lainnya.
"Ada 14 kalau saya hitung. Ada dari Bekasi dan Depok. Mereka memberikan dukungan pada Kejaksaan untuk mengungkap dugaan korupsi di Damkar," ujarnya.
Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Depok, Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan dengan dukungan yang diberikan berbagai pihak itu, menjadi pemicu pihaknya untuk bekerja lebih cepat mengungkap dugaan korupsi pengadaan sepatu di dinas tersebut.
"Kami kaget karena ternyata masyarakat mendukung Kejari Depok untuk menuntaskan kasus yang dilaporkan," katanya.
Herlangga menilai, kiriman karangan bunga itu sebagai bukti bahwa Kejaksaan dipercaya masyarakat. "Ini buktinya terdapat karangan bunga yang menyatakan dukungan terhadap kami. Otomatis ini menjadi menjadi semangat kita juga bahwa bersama masyarakat Depok sehingga penegakan hukum bisa berjalan dengan baik," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Baca SelengkapnyaDeretan karangan bunga berjejer di depan PN Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSandi datang dengan membawa bukti terkait dugaan korupsi sarana dan prasarana yang terjadi di tempat kerjanya.
Baca SelengkapnyaSomasi dilayangkan terkait dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok.
Baca SelengkapnyaPegugas damkar mengaku terpaksa menelan pil pahit dicemooh warga ketika harus meminta uang bensin.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaPimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk bakal mengevaluasi secara berkala meminimalisir penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDugaan penggelembungan suara yang terjadi di Depok memicu protes dan unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaKPK juga sempat mengumpulkan ponsel para pegawai yang bertanggung jawab atas perencanaan keuangan dan administrasi.
Baca SelengkapnyaSekitar 47 baliho yang dirusak di sekitar Kecamatan Bojongsari dan sawangan.
Baca SelengkapnyaMeski surat kerjasama belum dilayangkan Polda Metro Jaya, PPATK telah biasa bekerjasama dengan polisi.
Baca Selengkapnya