Wabup Jember: Pencegahan Kerumunan Tempat Ibadah Lebih Memungkinkan dari Mal & Pasar
Merdeka.com - Pemprov Jatim mengeluarkan panduan kepada masyarakat dalam melaksanakan Salat Idulfitri dengan berdasarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro. Yakni untuk zona merah diimbau agar warga Salat Idulfitri di rumah; Zona oranye dibatasi 15 persen dari total kapasitas masjid/musala/lapangan; serta Zona Kuning dan Hijau dibatasi 50 persen dari total kapasitas.
Ketentuan itu sudah disosialisasikan ke seluruh kabupaten/kota di Jatim sejak awal pekan ini. Namun reaksi mulai bermunculan di masyarakat di media sosial. Yakni mempertanyakan mengapa pemerintah hanya membatasi kegiatan di masjid/musala, tetapi (terkesan) membebaskan kegiatan di mal ataupun pasar.
Menanggapi pertanyaan masyarakat itu, Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman angkat bicara.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
"Pencegahan kerumunan di tempat ibadah, jauh lebih memungkinkan ketimbang di pusat perbelanjaan. Tetapi kita juga sudah melakukan penegakan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan," kata Gus Firjaun, sapaan akrab M.B. Firjaun Barlaman, Rabu (12/5)
Masyarakat diharapkan bisa memahami kondisi saat ini, dimana pandemi masih berlangsung. Kerumunan dalam jumlah besar, bukan tidak mungkin akan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Dalam surat edaran yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga meminta agar pelaksanaan Salat Idul Fitri besok bisa dipersingkat. Yakni khutbah sekitar 10 menit, serta imam salat dianjurkan untuk cukup membaca surat-surat pendek.
“Mohon dipahami, ini demi kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti orang lanjut usia (lansia) serta mereka yang baru sembuh, juga dianjurkan untuk Salat Idulfitri di dalam rumah saja. Menurut pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiq Putra (Astra), hukum Islam memungkinkan untuk melaksanakan Salat Id.
“Ya setidaknya warga bisalah, punya pengalaman pertama kali dalam seumur hidupnya, menjadi Imam Salat Idulfitri. Meski jemaahnya mungkin cuma dua orang, yakni anggota keluarga sendiri,” jelasnya.
Bagi warga yang merasa tidak percaya diri menjadi imam atau melaksanakan Salat Id sendiri di dalam rumah, Gus Firjaun menjelaskan, terdapat sejumlah toleransi terkait kelengkapan tata caranya.
“Seperti takbir 7 kali di rakaat pertama, itu kan sunnah. Kalau tidak bisa khutbah Salat Id, juga tidak apa-apa. Tetap sah. Langsung berdiri, takbir. Yang penting rukun-rukunnya sudah dilaksanakan. Sekali lagi, itu hukumnya sunnah, walaupun tidak khutbah, tidak apa-apa,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melarang warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan takbiran keliling atau di jalan raya.
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya