Waketum NasDem: Koalisi dengan PKS dan Demokrat Sudah 80%, Sisanya Sangat Menentukan
Merdeka.com - Rencana Partai NasDem membangun koalisi dengan PKS dan Demokrat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih alot. Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali menyebutkan kesepakatan yang dicapai dengan kedua partai itu baru sekitar 80 persen dan sisanya masih sangat menentukan.
"Dengan Demokrat dan PKS itu itu sudah sangat (dekat), yah katakanlah 80 persen untuk kita selamatkan. Tapi bisa jadi 20 persen itu bisa sangat menentukan atau tidaknya kan," ungkap Ahmad Ali seusai menghadiri Rapat Konsolidasi DPW NasDem Sulsel di Claro Hotel Makassar, Minggu (25/9) malam.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengaku partai besutan Surya Paloh ini akan mengumumkan koalisi jika semuanya sudah menemui kata sepakat. Ia menegaskan NasDem tidak ingin koalisi yang terbentuk akan pecah atau bubar di tengah jalan akibat figur calon presiden (capres).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Apa prioritas utama NasDem dalam Pilgub Jakarta 2024? 'Ya prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino habis itu yang lain-lain kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah,' kata Willy kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4).
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan sendiri dimulai dari Perencanaan Program dan Anggaran telah dilaksanakan sejak Januari 2024 lalu. Tahapan Lengkap Pilkada 2024 Tahapan Pilkada 2024 secara rinci terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan pemilihan.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
"Kita tidak mau nanti koalisi yang kita bangun itu pecah di ujung, bubar di ujung, karena kemudian kita tidak jadi kesepakatan tentang orang, tentang figur. Maka kemudian nanti diskusi kriteria. NasDem mau kalau bisa dengan mitra koalisi itu capres yang akan kita usul nanti tidak berasal dari partai politik," bebernya.
Belum Sepakat Soal Figur Capres-Cawapres
Tak hanya capres, kata Ahmad, cawapres juga demikian. Ia mengaku hal tersebut agar nanti capres dan cawapres terpilih bisa menjadi kader bangsa, bukan partai politik
"Sehingga kemudian bisa melayani sehingga semua partai politik. Semua melayani masyarakat Indonesia. Tidak kemudian Presiden itu dikontrol oleh setiap partai-partai politik," tegasnya.
Meski demikian, Ahmad menegaskan sampai saat ini antara partainya dengan PKS dan Demokrat belum menemui titik temu untuk bersepakat soal figur capres dan cawapres. Ia mengaku membangun koalisi bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.
"Karena banyak hal yang kemudian harus kita diskusikan dari situ. Mulai dari menyatukan pikiran, persamaan pandangan di elite politiknya tentang syarat-syarat berkoalisi sendiri, kemudian juga bagaimana kita menyatukan konstituen untuk bekerja bersama-sama memenangkan capres yang akan kita usung kemudian menyatukan pandangan," sebutnya.
Sementara terkait tiga nama capres yang muncul saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) seperti Anies Baswedan, Jenderal TNI Adika Perkasa, dan Ganjar Pranowo, Ahmad mengaku ketiganya tetap menjadi prioritas untuk ditawarkan kepada parpol calon koalisi. Ahmad beralasan hasil keputusan rakernas merupakan mekanisme tertinggi kedua setelah kongres.
"Maka tiga nama itulah yang kemudian hari ini kami jajakan. Kita coba tawarkan kepada partai-partai politik lain untuk kita usung bersama-sama, karena NasDem belum memiliki kecukupan syarat untuk mengusung capres pada Pilpres 2024," ucapnya.
NasDem Sulsel Target Sumbang 8 Kursi DPR
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Sulawesi Selatan Rusdi Masse Mappasessu memaparkan target raihan kursi legislatif mulai tingkat nasional hingga kabupaten/kota di depan pengurus DPP. Rusdi mengungkapkan bahwa untuk tingkat DPR RI, NasDem Sulsel diberi target Surya Paloh untuk menyumbang delapan kursi.
"Saya menyampaikan ke ketum (Surya Paloh) bisa tujuh (kursi DPR), maka ketum sampaikan kalau bisa delapan Sulsel. Kita siapkan kader untuk nasional. Ini tantangan sebagai kader NasDem di Sulsel," kata dia.
Target kursi bertambah tidak hanya untuk DPR RI, tetapi juga untuk DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Untuk DPRD provinsi, NasDem menargetkan 20 kursi.
"Provinsi dari 12, harus 20 kursi, minimal. Kalau bisa 24. Kita ingin seperti Pangkep yang bisa mengusung sendiri calon gubernur di Pilkada Sulsel," tegasnya.
Sementara untuk target DPRD kabupaten/kota, Anggota Komisi IV DPR RI ini mengaku yakin bisa mendapatkan total 180 kursi. Di pemilu 2019, NasDem hanya memperoleh total 105 kursi.
"Dari 105 kursi, targetnya 180 kursi, minimal 177 kursi. Ini kita bisa meyakini 180 kursi ke depan," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun daerah mana saja yang bakal berkoalisi masih dirahasiakan kedua parpol tersebut
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem masih mempertimbangkan hasil survei yang relevan untuk sosok diusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi perdebatan yang lumayan alot saat rapat internal PKB terkait tawaran kerjasama NasDem.
Baca Selengkapnyaak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Taslim, partainya terus membangun komunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaNasDem akan prioritaskan koalisi dengan partai koalisi perubahan, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaDPP PKB belum memutuskan karena masih ingin menjajaki dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaSahroni mengklaim, NasDem, PKB, dan PKS masih solid di Koalisi AMIN.
Baca SelengkapnyaRapat akan digelar di NasDem Tower, Jakarta, Rabu.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan hingga hari ini telah menyiapkan beberapa hal untuk pendaftaran Anies-Cak Imin ke KPU.
Baca Selengkapnya