Wakil Wali Kota: Yogyakarta Sampai Saat Ini Zona Oranye Covid-19
Merdeka.com - Beredar kabar di media sosial bahwa kondisi di Kota Yogyakarta berada dalam zona merah Covid-19. Selain itu, beredar pula kabar bahwa kamar rumah sakit di Kota Yogyakarta penuh dan tak bisa menampung pasien lagi.
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membantahnya. Heroe menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
"Berdasarkan data Satgas Covid Kota Yogyakarta, dari 45 kelurahan ada 9 masuk zona kuning, 36 zona oranye. Dan tidak ada kelurahan yang masuk zona merah. Oleh karena itu, kota Yogyakarta sampai saat ini kategorinya zona oranye," ujar Heroe dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/11).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang viral di Jawa Timur? Viral Momen Murid Pindah Sekolah Ditangisi Teman Sekelas, Kisah di Baliknya Bikin Haru
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja keistimewaan Yogyakarta? Pengaturan keistimewaan DIY dan pemerintahannya selanjutnya diatur dengan UU No 1/1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. UU ini diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 131-133 UUDS 1950. Pengaturan Daerah Istimewa terdapat baik dalam diktum maupun penjelasannya.
Heroe menuturkan bahwa penghitungan untuk menentukan indeks zona untuk Covid di dasarkan atas tiga indikator utama. Ketiga indikator ini adalah epidemiologi, surveilans, dan ketersediaan layanan kesehatan yang dibagi menjadi 14 variabel.
Heroe menjabarkan 14 variabel layanan kesehatan ini diantaranya menyangkut angka kenaikan atau penurunan kasus positif, kesembuhan dan kematian. Juga jumlah spesimen yg diperiksa dan angka positif rutenya serta ketersediaan kamar isolasi maupun ICU.
"Dari indikator dan variabel tersebut (Kota) Yogya ada di zona oranye. Jadi tidak benar di DIY semua zona merah. Bahkan berdasarkan data dari DIY, ada dua kabupaten zona merah, dua zona oranye dan satu zona zona kuning. Jadi di tingkat DIY pun masuk kategori zona oranye," papar Heroe.
Sementara fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta, Heroe menuturkan bahwa ketersediaan kamar di Kota Yogya masih cukup tersedia. Heroe menjabarkan bahwa ada 7 rumah sakit di Yogya, kamar ICU ada 13, dan kamar isolasi ada 128 kamar. Dari jumlah tersebut masih ada kamar yang bisa dipakai.
"Sehingga tidak benar kalau semua kamar (RS) sudah terisi. Kita selalu pantau terus perkembangan kasus dan ketersediaannya, sehingga kita terus upayakan semua fasilitas dan layanan kesehatan bisa terus memadai untuk antisipasi perkembangan kasusnya," ungkap Heroe.
Heroe menuturkan bahwa perkembangan kasus Covid memang mengalami kenaikan, terutama jika dibandingkan sebelum masa liburan akhir Oktober lalu. Heroe merinci sebelum liburan akhir Oktober jumlah kasus masih berkisar 45 kasus positif harian yang ditangani layanan rumah sakit di Kota Yogyakarta.
Sementara usai liburan akhir Oktober, ada 147 kasus positif. Artinya, lanjut Heroe, dari tiga minggu paska liburan ada kenaikan tiga kali lebih.
"Tetapi jika di lihat, pertumbuhan kasus di kota Yogya banyak terjadi di dalam keluarga. Yaitu ada satu anggota keluarga yang melakukan perjalanan luar kota untuk kerja atau liburan dan sekembalinya menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Atau anggota keluarga terpapar dari rekan kerja di kantor dan menularkannya di rumah. Keseluruhan kasus rumah tangga sekitar 65% dari semua kasus positif," kata Heroe.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tampil berbeda ketika meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN di JCC Senayan, pada Jumat (1/9) kemarin. Dia terlihat kembali memakai masker.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya