Waktu pagi Yahya paling mendebarkan di dermaga Teluk Lamong

Merdeka.com - Dermaga Teluk Lamong menjadi saksi bisu musibah tenggelamnya Kapal Wihan Sejahtera. Banyak cerita tentang kejadian itu.

Pagi itu udara sangat cerah. Pukul 08.00 WIB, aktivitas seperti biasa setelah penumpang serta kendaraan dan barang masuk, jangkar kapal pun diangkat. Peluit dibunyikan tanda mereka bersiap berangkat dari Surabaya, dengan tujuan Pelabuhan Bajo, Nusa Tenggara Barat. Namun, belum terlalu lama kapal berjalan, tragedi datang.

Tak berapa lama, kapal besar itu mulai miring ke kanan. Seluruh penumpang dan awak kapal diminta lekas mengenakan pelampung, dan bersiap menyelamatkan diri. Kapal itu tenggelam.

Mereka yang ada di atas kapal panik luar biasa. Proses evakuasi disiapkan. Lantaran kapal semakin miring, para penumpang terpaksa menyusuri badan kapal, sebelum tiba di perahu penolong.

Yahya, salah satu korban kapal, mengaku saat peristiwa itu terjadi, dia dan beberapa penumpang lain merasakan kapal seperti menabrak sesuatu di dasar laut.

"Kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 08.00 WIB. Tapi sekitar pukul 09.00 WIB, kapal terasa seperti terasa menabrak karang. Ada suara benturan dan getaran sangat keras. Kemudian kapalnya miring. Semua penumpang langsung panik," terang Yahya.

Bakri, penumpang kapal asal Blitar juga memberi kesaksian yang sama. "Kami merasakan ada benturan keras di bawa kapal. Kemudian kapal mengalami kebocoran di sisi kiri dan miring. Saat semua penumpang panik, ada kapal patroli datang melakukan pertolongan," terang Bakri.