Wali Kota Airin Jelaskan Alasan Tangsel Masuk Zona Merah Covid-19

Merdeka.com - Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengakui, perubahan status zona penyebaran Covid-19 di wilayahnya itu disumbang dari penambahan pasien positif dan angka kematian.

"Kenapa Tangsel jadi zona merah? Ada penambahan positif dan kematian. Kalau kematian sudah jelas ya, bagaimana orang yang datang ke rumah sakit itu terlambat," kata Wali Kota Airin Rachmi Diany ditemui di Balai Kota Tangsel, Selasa (1/12).

Oleh karena itu, Pemkot Tangsel mengaku sedang memaksimalkan upaya isolasi mandiri berkualitas. Dia juga mengakui, sampai saat ini penerapan Prokes masyarakat Tangsel, tidak berubah.

"Makanya Satgas kita dorong, Puskesmas kita dorong, kesadaran masyarakat kita dorong di samping tadi saya sampaikan bagaimana kesiapan ruang ICU dan rawat inap," jelasnya.

"Sejauh ini kepatuhan masih tetap sama. Tadi saya tanya, tracking-nya sebenarnya mereka dapat dari mana, yang pasti adalah transmisi lokal. Jadi yang paling penting disiplin protokol kesehatan. Masker ke atas, cuci tangan, jaga jarak," kata dia.

Sama halnya dengan kota Tangerang, peningkatan status Covid-19 di kota seribu industri dan sejuta jasa itu mengalami kenaikan angka pasien positif.

"Jumlah yang positif naik signifikan, begitu pula dengan yang sembuh," ungkap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari situs resmi https://covid19.tangerangkota.go.id/, jumlah suspek dirawat di Kota Tangerang, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 2.953 kasus. 363 pasien masih menjalani perawatan, 2.513 pasien sembuh dan 77 pasien meninggal dunia.