Wali Kota Bogor Bima Arya Pantau Pencarian Jenazah dari Makam Tergerus Longsor
Merdeka.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memimpin proses evakuasi dan relokasi jenazah di pemakaman wakaf yang terkena longsor di Kampung Nangerang, RT03/06, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (28/2).
Longsor terjadi pada Rabu (26/2) malam hingga menyebabkan sedikitnya 10 makan terbawa longsor dan mengancam delapan makam lain yang berada di sekitar titik longsor.
Bima memantau proses evakuasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, aparat kecamatan dan dibantu warga sekitar, Mereka menuruni tebing setinggi 15 meter.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang memimpin penggalian makam? Namun penggalian yang dipimpin Petra Nordin baru dilakukan dua tahun belakangan ini, seperti dikutip dari Live Science.
"Informasi dari warga di pemakaman ini sudah beberapa kali terjadi longsor. Bahkan ada juga makam yang terbawa aliran Sungai Cipinang Gading. Tapi saat kejadian kemarin itu, ada 10 makam yang terbawa dan 8 lainnya hampir kena juga," kata Bima.
Saat Bima memimpin evakuasi, 3 jenazah yang terkena longsor sudah dikuburkan lagi. Salah satunya diiringi keluarga Almarhum Apud. Pemkot juga mengevakuasi makan yang terancam terkena longsor.
Bima meminta lurah dan camat bersama BPBD secara bertahap merelokasi makam lain dan berkoordinasi dengan ahli waris. Karena beberapa makam posisinya sangat rawan.
"Jangan sampai ada terbawa lagi saat longsor. Hari ini delapan yang direlokasi, tidak menutup kemungkinan akan bertambah berdasarkan perhitungan lokasi yang rawan. Kita geser ke tempat yang lebih aman," jelas Bima.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaBima mengaku bangga meninggalkan Kota Bogor dengan kondisi warga yang semakin baik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca Selengkapnya