Wali Kota Depok Bingung dan Sebut Banyak Warga Belum Tahu Cara Mencoblos
Merdeka.com - Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan sosialisasi soal tata cara pencoblosan untuk warga di Pemilu 2019 masih kurang. Sehingga banyak warga yang belum tahu bagaimana cara mencoblos yang benar dan sah.
"Memang masih banyak yang kurang, informasi yang saya terima ketika anggota panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) menyampaikan undangan Pemilu ke masyarakat banyak yang bertanya, apalagi ibu-ibu katanya bagaimana ini cara nyoblosnya, katanya ada lima kertas. Artinya, di sini kan masyarakat masih awam," kata Idris usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27, Kelurahan Jatimulya Kecamatan Cilodong Depok, Rabu (17/4).
Dikatakan dia dari informasi yang diterima, hingga H-2 Pemilu masih banyak warga belum mengerti bagaimana cara mencoblos. Dia sendiri pun mengaku kebingungan karena di dalam kertas suara ada banyak gambar paslon. Sehingga dia pun membutuhkan waktu dan ketelitian untuk memilih.
-
Bagaimana warga Demak berpartisipasi dalam Pemilu? Walaupun terendam banjir, beberapa TPS di Demak tetap menggelar pemilu.
-
Bagaimana cara mencoblos di Pemilu 2024? Pencoblosan dalam Pemilu 2024 di dalam negeri dimulai dengan pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ditentukan sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah disediakan sebelumnya.
-
Apa yang terjadi pada pemilu di Demak? Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
-
Dimana Polwan dan Kowad sosialisasi pemilu? Rara melakukan sosialisasi di Jalan lintas timur Riau-Sumatera Utara. Lokasi tepatnya di Ujung Tanjung Dusun Terminal, Tanah Putih, Rokan Hilir.
-
Bagaimana cara masyarakat berpartisipasi di Pilkada 2024? Masyarakat diharapkan menggunakan hak pilih mereka dengan bijak untuk menentukan pemimpin yang terbaik.
-
Kenapa Polwan dan Kowad sosialisasi pemilu? 'Kami mengajak ibu Danramil karena letak Makoramil juga dekat dengan lokasi banjir. Kami bersama-sama sosialisasi,' ucap Rara.
"Tadi saya buka aja bingung saking banyaknya apalagi emak-emak," ucapnya.
Menurutnya, penyelenggara Pemilu harus melakukan evaluasi dari fakta yang ada di lapangan. Dia menjelaskan sosialisasi di media selama ini diakuinya sangat berpengaruh dan membantu, namun perlu ada sosialisasi langsung juga kepada masyarakat agar tidak asal coblos.
"Ketika lihat gambar banyak, pasti bingung mau pilih yang mana kalau nantinya asal-asalan (nyoblos) kan enggak bagus juga untuk sebuah pesta demokrasi," tukasnya.
Idris juga menerima informasi soal warga yang tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bahkan, dalam satu keluarga ada juga yang mengaku sempat terpencar lokasi TPS-nya.
"Jadi kemarin suami istri masuk DPT, tapi lokasi memilihnya (TPS) mencar sempat ada masalah seperti ini, sekarang sudah beres dan mereka bisa nyoblos bareng. Namun, di samping itu semua saya tetap apresiasi terhadap panitia penyelenggara Pemilu. Ini hasil kerja keras mereka," ucapnya.
Menurutnya, animo warga untuk mencoblos sangat tinggi. Target 80 persen yang ditetapkan KPUD Depok diyakini dapat tercapai.
"Secara umum bagus antusias masyarakat luar biasa menurut saya capaian 80 persen yang ditargetkan KPU Depok untuk masyarakat yang ikut Pemilu 2019 itu logis. Pada Pilgub kemarin memang hanya 71 persen, kalau Pilpres seperti sekarang ini lebih kenceng," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memahami tata cara mencoblos surat atau kertas suara yang benar bagi pemilih pemula, merupakan hal krusial.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.
Baca SelengkapnyaMemahami tata cara mencoblos kertas suara yang benar bagi pemilih pemula, merupakan hal krusial untuk memastikan suara dihitung sebagai sah.
Baca SelengkapnyaMinat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.
Baca SelengkapnyaOrang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) serba kesulitan dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 tahun ini.
Baca SelengkapnyaAbdul Halim mengaku harus mengantre 2 jam untuk menunggu giliran mencoblos.
Baca SelengkapnyaSuara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Baca SelengkapnyaForm C6 harus sudah diterima warga sebelum pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDitegaskannya, sejauh ini belum ada hasil akhir penghitungan.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia siap berbenah menjadi lebih baik dengan memperbaiki sistem tersebut.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu
Baca Selengkapnya