Wanda bunuh pacarnya karena ditagih cincin yang digadaikan
Merdeka.com - Wanda Zaki (18) kini harus berurusan dengan polisi. Dia merupakan pelaku pembunuh Yusi Husnaeni (18) yang tak lain pacarnya sendiri. Siswi SMKN 1 Bandung itu dihabisi nyawanya dengan cara dicekik di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut.
Apa motif tersangka menghabisi nyawa kekasihnya itu?
"Saya bunuh korban lantaran kesal. Korban kerap menagih terus cincin," aku Wanda di balik topengnya di Mapolrestabes Bandung, Senin (2/3).
-
Siapa yang menemukan cincin itu? Namun, hal itu berubah ketika Ralph sedang membersihkan lantai sebuah bangunan di dekat bibir pantai.
-
Siapa yang menemukan cincin emas itu? Cincin emas tersebut baru-baru ini ditemukan Tehiya Gangate, seorang arkeolog Kota Daud dan anggota tim penggalian ketika mereka sedang menyaring tanah melalui layar dan menemukan sesuatu yang berkilauan yang menarik perhatian.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana cincin itu ditemukan? Cincin tersebut, diperkirakan berusia sekitar 1.800 tahun dan tampaknya terbuat dari perunggu, ditemukan di Khirbet Shalala (juga dikenal sebagai Khirbet Oren) di tengah hutan di punggungan Gunung Carmel, yang pernah menjadi tempat pemukiman dan pertanian pada periode Romawi akhir.
Dia menerangkan, cincin itu dipinjam dari Yusi beberapa waktu lalu. Kemudian cincin digadaikan lantaran butuh uang. Nah, belakangan ini Yusi kerap menagih cincin yang dipinjamnya. Pertengkaran beberapa waktu ke belakang sering terjadi.
"Saya sudah jelaskan pada korban kalau uangnya belum ada. Cincin itu pun tidak hanya dipakai saya aja, korban pun merasakannya. Karena kan kita jalan-jalan juga pakai uang itu," jelasnya.
Pada Rabu (25/2) amarah Wanda memuncak. Yusi dibawa ke tempat sepi dan dihabisi nyawanya di semak-semak. Yusi meregang nyawa dengan luka di leher lantaran dicekik.
"Saya bawa korban ke tempat sepi. Dia masih tetap marah-marah dan menagih cincin, akhirnya saya pun kalap langsung mencekik korban hingga tewas," terangnya.
Usai menghabisi nyawa Yusi, kemudian tersangka kabur dengan barang milik korban. Seperti handphone, perhiasan dan sepeda motor. Adapun maksud itu untuk menghilangkan jejak.
"Anting dan HP saya jual. Motor pun rencananya akan di jual juga, semua itu untuk menghilangkan jejak," jelasnya.
Wanda sendiri dijerat pasal berlapis. Polisi mengenakan Pasal 332 tentang melarikan anak di bawah umur, 338 tentang pembunuhan dan 365 tentang pencurian dengan kekerasan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ternyata diracun menggunakan racun tikus sebelum dilakban.
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang secara sadis menggunakan martil yang dipukulkan ke kepala korban karena tak diberi pinjaman uang.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaTersangka secara sadis membunuh dan memutilasi istrinya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat wanita dalam koper mulai menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaFakta baru kasus meninggalnya pasutri di ruang karaoke keluarga mereka di Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial JS (25) tewas akibat menenggak es teh yang telah dicampur racun tikus oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca Selengkapnya