Wapres JK tak habis pikir gedung DPR diusul dipasang kaca anti peluru
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla terkejut dengan usulan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo terkait pemasangan kaca antipeluru dan kaca film pada sisi Gedung yang mengarah ke Lapangan Tembak. JK menilai usulan Bamsoet sangat berlebihan.
"Wah itu berlebihan. Kaca anti peluru, wah itu berlebihan. Seharusnya yang diawasi latihan tempat Perbakin," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).
JK juga tidak bisa membayangkan berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk memasang kaca anti peluru tersebut. JK mengatakan untuk memasang kaca anti peluru di sisi gedung DPR akan memakan biaya yang banyak.
-
Kenapa Jusuf Kalla menganggap harga alutsista bekas terlalu mahal? Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,' JK menilai yang dipermasalahkan ketika debat Pilpres 2024 terkait alutsista bekas karena harganya yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pesawat berusia 25 tahun. Padahal harga tersebut, kata JK, sangat tidak layak mengingat teknologi yang didapatkan juga telah tertinggal jauh.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista? Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) 'Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,'
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai teknologi alutsista bekas? 'Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun,' kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa peluru itu diukir? Tulisan pada peluru katapel pertama digunakan pada abad ke-5 SM dari di Yunani hingga ke masa Romawi.
-
Kenapa negara butuh senjata paling mematikan? Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
"Kan mahal sekali itu kaca anti peluru, di rumah saya cuma kamar saya saja yang anti peluru, lainnya tidak. Kaca anti peluru kan mahal, hehehe. Apalagi keseluruhan Masha Allah, bagaimana bisa jadi, tidak ada di dunia bisa begitu," ungkap JK.
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) akan berkoordinasi dengan pengelola lapangan tembak Perbakin menyusul insiden peluru nyasar menimpa ruangan dua anggota DPR, siang tadi. Sebab, menurut Bamsoet, sudah tiga kali ruangan di DPR menjadi korban peluru nyasar.
"Jadi secara resmi dari DPR RI kami meminta kepada pengelola lapangan tembak Perbakin untuk segera melakukan langkah-langkah agar hal ini tidak terulang kembali. Ini adalah peristiwa yang bukan 1-2 kali, tapi sudah 3 kali peluru nyasar ke gedung kita," kata Bamsoet di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
Menurut dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kepala Rumah Tangga DPR agar memasang kaca antipeluru dan kaca film pada sisi Gedung DPR yang mengarah ke Lapangan Tembak Perbakin tersebut. Hal ini guna mencegah insiden serupa terulang kembali.
"Kami akan minta BURT untuk melakukan kajian dan untuk menutup kaca itu dengan kaca film yang mengarah ke lapangan tembak," kata politisi Partai Golkar ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, sebenarnya Indonesia pernah mempunyai 100 kabinet di era Soekarno.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.
Baca SelengkapnyaDia meminta agar masyarakat mengawal pembahasan RUU DKJ
Baca SelengkapnyaDPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.
Baca Selengkapnya"Enggak ada pembahasan tertutup. Jadi jangan terlalu bercuriga lah, ya,” kata Bambang
Baca Selengkapnya"Ya itu resiko dari sebuah kegiatan," kata Heru di Jakarta.
Baca Selengkapnya